REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Kementerian Pertanian RI mendorong terbentuknya 320 ribu petani muda di pedesaan hingga 2025 melalui Program Youth Entrepreneurship and Employment Support Services (YESS) pada 15 kabupaten di empat provinsi di antaranya Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) Malang selaku Provincial Project Implementation Unit (PPIU) Jawa Timur.
Program YESS di bawah koordinasi dan kendali Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Kementan (BPPSDMP) berupaya menumbuhkembangkan wirausahawan muda dan tenaga kerja andal pertanian dengan membidik generasi milenial 17 - 39 tahun di pedesaan.
Upaya tersebut sejalan arahan Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo bahwa pertumbuhan pertanian harus diawali dengan pembentukan ekosistem korporasi petani.
"Pengembangan ekosistem korporasi petani, tujuannya agar menjadi prioritas supaya petani menguasai produksi dan bisnis pertanian dari hulu ke hilir," katanya.
Sementara Kepala BPPSDMP Kementan, Dedi Nursyamsi mengatakan guna mendukung pembangunan pertanian maju, mandiri, dan modern maka perlu dilakukan penyiapan dan pencetakan SDM pertanian unggulan.
“Pengusaha pertanian milenial diharapkan mampu menjadi resonansi penggebuk tenaga muda di sekitarnya untuk menjadi SDM pertanian unggulan yang mampu menggenjot pembangunan pertanian menjadi pertanian maju, mandiri dan modern," katanya.
Dedi Nursyamsi menambahkan generasi milenial adalah harapan dan masa depan pertanian Indonesia, mendukung terwujudnya ketahanan pangan. Pasalnya, kokohnya pertanian adalah kokohnya bangsa dan rakyat Indonesia.
Sejumlah petani milenial, Penerima Manfaat Program YESS di Kecamatan Kasembon dan Ngantang, Kabupaten Malang audiensi dengan Sekretaris BPPSDMP Siti Munifah didampingi Direktur Polbangtan Malang, Setya Budhi Udrayana, Sabtu (16/9) di kediaman Abdullah Dzikri, owner Keripiksayur.ID, Penerima Manfaat YESS Hibah Kompetitif 2023.
Turut hadir Project Manager PPIU YESS Jatim, Acep Hariri beserta tim; Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Pemkab Malang serta penyuluh pertanian.
Kegiatan dibuka dengan arahan Direktur Polbangtan Malang, Setya Budhi Udrayana yang menekankan tentang pentingnya Program YESS upaya membantu fasilitasi generasil milenial terjun ke sektor pertanian serta membantu memperluas relasi bisnis mereka ke depan.
“Saya mengapresiasi usaha Abdullah Dzikri. Kerja keras dan ketekunannya mengatasi tantangan bisnis dari berjualan olahan jamur hingga menjadi petani keripik sayur adalah inspirasi luar biasa. Teruslah berkarya dan memberikan kontribusi positif bagi pertanian dan masyarakat," katanya.
Apresiasi dan dukungan dikemukakan pula oleh Sekretaris BPPSDMP Kementan, Siti Munifah dengan menekankan tentang posisi Indonesia sebagai negara agraris maka perlu memperkuat sektor pertanian dari hulu (on farm) hingga hilir (off farm).
"Arahan Presiden RI Joko Widodo tentang ancaman krisis pangan, dapat diatasi oleh petani milenial dan wirausahawan pertanian dengan memanfaatkan kemajuan teknologi dan kecerdasan buatan seperti smart farming, untuk mengatasi kendala dan tantangan di lapangan," katanya.
Pemanfaatan teknologi, kata Siti Munifah, diharapkan dapat membantu petani muda untuk bangga menjadi pengusaha pertanian dan memanfaatkan waktu untuk senantiasa belajar agar lebih percaya diri menghadapi tantangan.