REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sejumlah wilayah Indonesia berpotensi mengalami kebakaran hutan dan lahan (karhutla) dan hujan lebat yang dapat disertai petir dan angin kencang pada Selasa (19/9/2023). BMKG mengimbau agar masyarakat hati-hati terhadap dampak yang ditimbulkan serta tidak melakukan pembakaran lahan untuk tujuan apapun.
Hal itu diungkapkan oleh peringatan dini cuaca Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG). Situs BMKG, Selasa, menyatakan terdapat potensi karhutla, yakni di wilayah Jambi, Sumatera Selatan, Jawa Timur, Nusa Tenggara Timur, Kalimantan Tengah dan Kalimantan Selatan.
Di sisi lain, BMKG juga menyampaikan terdapat potensi hujan lebat disertai kilat/petir, yakni di wilayah Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau, Kep. Riau, Jawa Barat, DKI Jakarta, Jawa Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Utara, Kalimantan Timur, Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah, Maluku Utara, dan Papua Barat.
Disampaikan BMKG, sirkulasi siklonik terpantau di Laut Sulu yang membentuk daerah konvergensi memanjang dari perairan utara Kalimantan hingga Laut Sulu dan dari Laut Sulawesi hingga Laut Sulu. Sirkulasi tertutup terpantau di perairan utara Papua Barat.
Daerah konvergensi juga terpantau memanjang dari Sumatera Selatan hingga Aceh, dari perairan utara Halmahera hingga Samudra Pasifik timur Filipina, dan dari Papua hingga Papua Barat.
Kondisi tersebut mampu meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan di sekitar wilayah sirkulasi siklonik/sirkulasi tertutup dan di sepanjang daerah konvergensi tersebut.
BMKG juga mengimbau masyarakat untuk waspada potensi angin kencang hingga di atas 45 km per jam, yakni di wilayah Aceh, Sumatera Selatan, Jawa Barat, Jawa Timur, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Kalimantan Utara dan Papua.