Selasa 19 Sep 2023 07:24 WIB

BMKG: Sejumlah Wilayah Berpotensi Alami Karhutla

Masyarakat diminta tidak melakukan pembakaran lahan untuk tujuan apapun.

Foto udara api membakar lahan gambut di Pedamaran, Ogan Komering Ilir (OKI), Sumatera Selatan, Senin (18/9/2023). Sejumlah wilayah Indonesia berpotensi mengalami kebakaran hutan dan lahan (karhutla).
Foto: Antara/Nova Wahyudi
Foto udara api membakar lahan gambut di Pedamaran, Ogan Komering Ilir (OKI), Sumatera Selatan, Senin (18/9/2023). Sejumlah wilayah Indonesia berpotensi mengalami kebakaran hutan dan lahan (karhutla).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sejumlah wilayah Indonesia berpotensi mengalami kebakaran hutan dan lahan (karhutla) dan hujan lebat yang dapat disertai petir dan angin kencang pada Selasa (19/9/2023). BMKG mengimbau agar masyarakat hati-hati terhadap dampak yang ditimbulkan serta tidak melakukan pembakaran lahan untuk tujuan apapun.

Hal itu diungkapkan oleh peringatan dini cuaca Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG). Situs BMKG, Selasa, menyatakan terdapat potensi karhutla, yakni di wilayah Jambi, Sumatera Selatan, Jawa Timur, Nusa Tenggara Timur, Kalimantan Tengah dan Kalimantan Selatan. 

Baca Juga

Di sisi lain, BMKG juga menyampaikan terdapat potensi hujan lebat disertai kilat/petir, yakni di wilayah Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau, Kep. Riau, Jawa Barat, DKI Jakarta, Jawa Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Utara, Kalimantan Timur, Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah, Maluku Utara, dan Papua Barat.

Disampaikan BMKG, sirkulasi siklonik terpantau di Laut Sulu yang membentuk daerah konvergensi memanjang dari perairan utara Kalimantan hingga Laut Sulu dan dari Laut Sulawesi hingga Laut Sulu. Sirkulasi tertutup terpantau di perairan utara Papua Barat.  

Daerah konvergensi juga terpantau memanjang dari Sumatera Selatan hingga Aceh, dari perairan utara Halmahera hingga Samudra Pasifik timur Filipina, dan dari Papua hingga Papua Barat.  

Kondisi tersebut mampu meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan di sekitar wilayah sirkulasi siklonik/sirkulasi tertutup dan di sepanjang daerah konvergensi tersebut.

​​​​​BMKG juga mengimbau masyarakat untuk waspada potensi angin kencang hingga di atas 45 km per jam, yakni di wilayah Aceh, Sumatera Selatan, Jawa Barat, Jawa Timur, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Kalimantan Utara dan Papua.

 

 

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement