Selasa 19 Sep 2023 07:43 WIB

Insan Seni Budaya Didorong Dokumentasikan Pemikiran Seni Lewat Dana Indonesiana

Ditjen Kebudayaan juga sedang membenahi sistem data pokok kebudayaan.

Rep: Idealisa Masyrafina/ Red: Yusuf Assidiq
Mendikbudristek RI Nadiem Makarim dan seniman Butet Kartaredjasa di Padepokan Seni Bagong Kussudiardja (PSBK) di Bantul, Senin (19/9/2023).
Foto: Republika/ Idealisa Masyrafina
Mendikbudristek RI Nadiem Makarim dan seniman Butet Kartaredjasa di Padepokan Seni Bagong Kussudiardja (PSBK) di Bantul, Senin (19/9/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, BANTUL -- Pemerintah mendorong insan seni budaya agar melakukan pendokumentasian seni melalui Dana Abadi Kebudayaan atau Dana Indonesiana. Alokasi pendanaan yang dapat dimanfaatkan pada 2023 berjumlah lebih Rp 200 miliar.

Staff Khusus Dirjen Kebudayaan Kemendikbudristek RI, Alex Sihar menjelaskan, sejak 2021 ada kategori khusus di Dana Indonesiana yang memberikan dukungan dalam bentuk pembiayaan kepada semua inisiatif pemikiran karya maestro untuk bisa didukung negara melalui Dana Abadi Kebudayaan. Sedangkan jumlah pendokumentasian mencapai 120 inisiatif.

"Pendokumentasian sudah terbuka sejak 2020, sekarang lewat kategori itu lebih dari 120 pendokumentasian yang sudah terjadi. Ada yang bentuk film dokumenter, buku, website, macam-macam yang tentunya perlu dikonsolidasi," jelas Alex Sihar saat ditemui di Padepokan Seni Bagong Kussudiardja (PSBK), Kabupaten Bantul, Senin (18/9/2023).

Ia menjelaskan, melalui Dana Indonesiana, semua pihak baik perseorangan atau institusi bisa mengakses dana tersebut untuk melakukan pencatatan pemikiran maestro seni. Sementara itu secara infrastruktur, Ditjen Kebudayaan sedang membenahi sistem data pokok kebudayaan yang nantinya bisa diakses oleh publik secara luas.

"Begitu sistemnya bisa berjalan dengan baik dan diakses publik dengan luas, maka harusnya semua bentuk inisiatif pencatatan atau pendokumentasian bisa difasilitasi melalui pusat data tersebut," ujar Alex.

Ia pun berharap pencatatan maestro seni di Indonesia terus meningkat. Apalagi di tiap-tiap daerah di Indonesia memiliki keunikan tersendiri, sehingga berbagai inisiatif dari berbagai pihak sangat diharapkan.

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Riset dan Pendidikan Tinggi (Mendikbudristek RI) Nadiem Makarim menambahkan semua hasil pendokumentasian dan pengarsipan maestro seni nantinya dapat dimasukkan dalam platform Merdeka Belajar.

"Harapannya bisa dimasukkan dalam platform Merdeka Belajar. Di dalam itu ada marketplace of ilmu, itu kalau bisa dimasukkan maestro-maestro itu bisa jadi skill marketplace yang bisa diakses semua orang," ujar Nadiem dalam kesempatan yang sama.

Sementara itu seniman dan Ketua Yayasan PSBK Butet Kartaredjasa mendorong agar para seniman muda untuk mendokumentasikan dan mengarsipkan ide-ide kreatif seni mereka. Sebagai anak dari seorang seniman, Butet merasakan sendiri pentingnya arsip-arsip pemikiran yang diturunkan oleh ayahnya.

"Yayasan ini didirikan untuk menyelamatkan seluruh arsip Pak Bagong dan mewujudkan mimpi-mimpi Pak Bagong. Saya betul-betul merasakan kekuatan arsip," ujar Butet.

Menurutnya, pada zaman sekarang ini pendokumentasian ide-ide pemikiran karya seni tidak lagi sesulit dulu. Untuk itu, ia mendorong bagi semua insan seni budaya memanfaatkan fasilitas dari pemerintah ini.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement