REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG — Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung, Jawa Barat, bekerja sama dengan Bulog, mulai menggelar operasi pasar komoditas beras di tingkat kecamatan, Selasa (19/9/2023). Pada hari pertama ini, operasi pasar dilaksanakan untuk warga Kecamatan Coblong, Rancasari, dan Sukasari.
Operasi pasar untuk warga Kecamatan Coblong digelar di Monumen Perjuangan. Berdasarkan pantauan Republika, tampak antrean panjang warga yang hendak membeli beras. Meski operasi pasar baru dibuka pukul 08.00 WIB, sudah ada warga yang datang lebih awal.
Salah satunya Wiwi (65 tahun). Warga Kecamatan Coblong itu mengaku berangkat dari rumahnya sekitar pukul 06.00 WIB. Ia sampai di lokasi operasi pasar sekitar pukul 06.30 WIB. “Tadi masih sepi. Nunggu sampai jam 08.30 baru dapat. Jadi, dua jam menunggu, kata Wiwi kepada Republika.
Antrean yang panjang dan berdesak-desakan menjadi kesulitan tersendiri bagi Wiwi untuk bisa mendapatkan beras. Ia mengaku memiliki masalah darah tinggi. “Kalau desekan begini, duh, darah tinggi saya sampai kumat. Makanya sudah pusing banget tadi di dalam. Alhamdulillah, ada yang kasih air di sana, baru mendingan,” ujarnya.
Meski demikian, Wiwi merasa terbantu dengan adanya operasi pasar beras ini. Ia berharap kegiatan serupa bisa digelar lebih sering. Bagi warga lanjut usia (lansia) sepertinya, ia pun berharap ada bantuan langsung dari pemerintah ke rumah-rumah. “Dulu mah ada dari kelurahan, dikasih sepuluh kilogram per bulan. Sekarang mah enggak ada, makanya susah,” kata Wiwi.
Di lokasi operasi pasar, Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagin) Kota Bandung Elly Wasliah menjelaskan, pemkot bersama Bulog menyediakan beras kualitas medium dalam kemasan lima kilogram dengan harga Rp 51 ribu per kilogram atau Rp 10.200 per kilogram. Harganya disebut lebih murah dibandingkan di pasaran.
Untuk pembelian beras ini dibatasi dua kemasan per orang. Warga yang hendak membeli beras mesti menunjukkan KTP sesuai dengan kecamatan tempat pelaksanaan operasi pasar. Selain komoditas beras, pada operasi pasar kali ini disediakan minyak goreng ukuran satu liter dengan harga Rp 13.500.
Operasi pasar komoditas beras ini akan dilakukan bertahap di 30 kecamatan. Elly mengatakan, setiap kecamatan dijatahi 10 ton beras. Namun, kata dia, melihat animo masyarakat saat operasi pasar di Kecamatan Coblong, diputuskan ada tambahan beras yang dijual.
“Melihat antusiasme masyarakat dan antrean yang cukup panjang, sehingga kami barusan dengan Bapak Plh Wali Kota dengan Bulog Jabar kita siapkan tambahan mungkin lima ton hari ini. Karena antusiasme warga luar biasa anteannya, khawatir tidak kebagian,” kata Elly.