REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Skor lingkungan, sosial, dan tata kelola (ESG) adalah alat penting bagi investor untuk menilai keberlanjutan dan kinerja etis perusahaan. Skor ini biasanya berkisar antara 0 hingga 100, dengan skor kurang dari 50 dianggap relatif buruk dan lebih dari 70 dianggap baik.
Skor ESG penting bagi investor yang bertanggung jawab secara sosial yang ingin berinvestasi di perusahaan dengan praktik etika dan keberlanjutan yang kuat. Skor ini dapat memberikan wawasan tentang kinerja dan ketahanan jangka panjang perusahaan.
Skor ESG dapat menjadi dasar untuk membandingkan perusahaan dan dana di berbagai faktor, seperti jejak karbon dan praktik ketenagakerjaan perusahaan. Faktor-faktor individual ini digabungkan dan diberi bobot untuk menghasilkan skor ESG tunggal yang dapat ditemukan pada sebagian besar dana dan sekuritas yang diperdagangkan secara publik.
Namun, penting untuk dicatat bahwa skor ESG berasal dari berbagai penyedia jasa yang memiliki skema pemeringkatan dan metrik evaluasi yang berbeda. Beberapa perusahaan pemeringkat biasanya memberikan penekanan yang lebih besar pada kategori E, S, atau G. Kurangnya standarisasi ini dapat menyebabkan variasi skor untuk perusahaan yang sama di berbagai lembaga pemeringkat.