REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Pengamat politik SMRC, Saidiman Ahmad, menilai kalangan milenial dan GenZ memiliki aspirasi politik lebih ke arah Ganjar Pranowo dalam kontestasi Pilpres 2024. Menurut Saidiman, milenial dan GenZ bukan kelompok yang apatis terhadap politik.
Bahkan, ia menilai kelompok ini justru mengapresiasi terhadap kinerja pemerintah Presiden Jokowi. “Karena mereka apresiasi pemerintah maka aspirasi politiknya juga lebih ke Ganjar. Karena Ganjar dianggap sebagai bagian kelanjutan pak Jokowi, konsisten itu,” kata Saidiman, dalam keterangan, Selasa (19/9/2023).
Saidiman menambahkan, berdasarkan hasil survei SMRC, apresiasi kinerja pemerintahan kelompok milenial-GenZ lebih tinggi dari pada kelompok yang lebih tua. Ia menjelaskan berdasarkan studi yang dilakukan lembaganya, generasi muda tidak apatis terhadap politik sehingga bisa mengetahui sosok yang bisa melanjutkan pembangunan era Presiden Jokowi.
“Justru kalangan muda lebih apresiasi terhadap pembangunan dan tahu siapa yang tokoh yang bisa melanjutkan pembangunan. Dan sekarang muncul dalam sosok Ganjar Pranowo,” ujarnya.
Saidiman menilai kalangan milenial lebih rasional dalam menilai kinerja pemerintah. Preferensi pilihan politik mereka, baik partai maupun capres, akan memilih yang dianggap bagian pemerintah dan dianggap berhasil.
“Jadi partai seperti PDIP yang dianggap sebagai partai utama pendukung pemerintah kemudian calon seperti Ganjar Pranowo yang memang seperti dipersiapkan untuk melanjutkan kerja Jokowi, selain dia juga satu partai dengan jokowi,” katanya.
Dia mengatakan di Pemilu 2024, jumlah pemilih yang berumur dibawah 40 tahun, angkanya cukup signifikan yaitu sekitar 60 persen dari jumlah pemilih. Para kandidat calon presiden diingatkan untuk melihat tiga isu yang dianggap penting oleh kalangan milenial dan GenZ.
Yakni, isu lapangan kerja, lingkungan, dan korupsi. Menurut Saidiman, kandidat capres yang bakal menarik bagi generasi muda adalah yang bisa memberi solusi pada ketiga isu itu. “Jadi untuk membuat mereka terlibat politik atau mau lebih antusias dalam politik, harus menyentuh isu yang relevan yang mereka anggap penting,” tegasnya.