Selasa 19 Sep 2023 14:05 WIB

Gus Yahya: Orang yang Mengaku NU Bisa Jadi Cawapres

NU sekarang sudah berkembang dengan luar biasa.

Rep: Muhyiddin/ Red: Fernan Rahadi
 Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Yahya Cholil Staquf.
Foto: Republika/Havid Al Vizki
Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Yahya Cholil Staquf.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya berharap, semua warga NU bisa mencapai Mardhatillah atau mendapat ridha dari Allah SWT melalui wasilah. Jika selalu ikhas untuk taat pada para masyayikh, dia pun yakin warga Nahdliyin akan mencapai Mardhatillah. 

"Kalau kita ikhlas untuk taat pada guru-guru, pada para masyayikh melalui NU ini, ya kita yakin ini jadi mardhatillah. Mentalitas ini harus dikembalikan," ujar Gus Yahya dalam acara bedah buku PBNU: Perjuangan Besar Nahdlatul Ulama di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta Timur, Selasa (19/9/2023). 

Baca Juga

Menurut dia, hal tersebut sangat krusial. Karena, NU sekarang sudah berkembang dengan luar biasa. Dia pun mengungkapkan bahwa hanya dengan mengaku NU, sekarang ini orang sudah bisa menjadi anggota DPR, bahkan menjadi calon wakil presiden.

"Ini yang paling menurut saya krusial. Kenapa? Karena NU sudah berkembang begitu besar sehingga jadi sumber leverage yang luar biasa. Yang saya bilang, sekarang ini orang yang mengaku NU saja bisa jadi anggota DPR, bisa jadi bupati, bisa jadi calon paling enggak wakil presiden hanya dengan ngaku NU gitu," kata Gus Yahya. 

Gus Yahya mengatakan, hal tersebut merupakan unjuk balik luar biasa NU. Karena itu, dia pun mengingatkan agar tidak membiarkan orang mengambil keuntungan dari NU. 

"Jangan sampai orang ber-NU ambil untung dari leverage-leverage ini. Jadi harus dikembalikan. Ini soal bagaimana membangun, memelihara dan mengembangkan peradaban ikhlas yang sudah diwariskan kepada kita," kata Gus Yahya. 

Sekadar informasi, acara bedah buku yang ditulis Gus Yahya tersebut dibedah di sela-sela acara Munas dan Konbes NU yang digelar di Asrama Haji Pondok Gede pada 18-20 September 2023. Bedah buku ini juga menghadirkan Ketua PBNU KH Ulil Abshar Abdalla dan Pengurus LTN PBNU, Hamzah Sahal. 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement