Selasa 19 Sep 2023 14:31 WIB

Stok Pupuk untuk Petani Gunungkidul Dipastikan Aman, Capai 1,058 Ton

Ketersediaan pupuk aman hingga musim tanam yang akan datang.

Rep: Idealisa Masyrafina/ Red: Yusuf Assidiq
Buruh angkut memindahkan pupuk urea saat bongkar muat di gudang pupuk (ilustrasi)
Foto: ANTARA FOTO/Adeng Bustomi
Buruh angkut memindahkan pupuk urea saat bongkar muat di gudang pupuk (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, WONOSARI -- Bupati Gunungkidul, DIY, Sunaryanta, memastikan stok pupuk untuk para petani di Gunungkidul aman. Pupuk juga dipastikan mencukupi kebutuhan petani hingga musim tanam mendatang.

"Kami melakukan peninjauan di gudang pupuk di Jeruksari Wonosari ini untuk memastikan ketersediaan pupuk," kata Sunaryanta, Selasa (19/9/2023).

Bupati memastikan stok pupuk di gudang tersebut melimpah dan selalu mendapatkan 1,000 ton pengiriman setiap pekan. Untuk kuota pupuk urea di Gunungkidul mencapai 23 ribu dan NPK 12 ribu.

"Demi kelancaran distribusi saat ini para distibutor sudah mulai menyalurkan. Biasanya peningkatan permintaan akan terjadi saat memasuki musim penghujan," kata bupati.

Koordinator gudang pupuk Jeruksari, Dwi Sugeng Hardani menyampaikan, stok pupuk di Gunungkidul dipastikan stabil. Saat ini ada 1058,2 ton pupuk di gudang yang siap di distribusikan.

"Ketersediaan pupuk aman hingga musim tanam yang akan datang, intransit setiap minggunya kami maksimalkan 1,000 ton, sehingga pengirimanya continue selalu ada," ujarnya.

Dwi juga menjelaskan pengiriman pupuk dari Semarang disesuaikan dengan Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (RDKK) Gunungkidul. Bulan kemarin berdasarkan data masuk dan keluar kebutuhan pupuk mencapai 3,570 ton.

"Kenaikan ini akan terjadi saat distibutor mulai melakukan penebusan. Tapi dapat saya pastikan stok pupuk di gudang stabil dan jumlahnya melebihi stok yang ada di distributor," tegas Dwi.

Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Gunungkidul  Rismiyadi menambahkan, alokasi pupuk NPK Gunungkidul mencapai 12.102 ton. Realisasi hingga Agustus sudah mencapai 33 persen atau 3.990,567 ton.

"Untuk urea sampai Agustus sudah terealisasi 24 persen atau 5.541,509 ton dari kuota sebesar 23.354 ton," ujarnya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement