REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Direktur Utama Bank Syariah Indonesia (BSI) Hery Gunardi mengatakan, sebagai institusi keuangan syariah, BSI konsisten dalam mengimplementasikan environment, social, and governance (ESG). Portfolio pembiayaan keuangan berkelanjutan BSI mencapai Rp 52,6 triliun atau 23,77 persen dari total pembiayaan BSI tumbuh 4,99 persen secara year on year (yoy).
"Untuk mendorong implementasi keuangan berkelanjutan, BSI mendorong upaya sustainable operation melalui program pengurangan emisi dan pelestarian lingkungan," ujarnya di Jakarta, Selasa (19/9/2023).
Implementasi itu di antaranya green building office Gedung Landmark BSI di Aceh dan penggunaan solar panel di BSI Mayestik dan Mataram. Selain itu, percepatan implementasi penggunaan Kendaraan Bermotor Listrik berbasis Baterai (KBLBB) dengan penyediaan 35 unit motor listrik untuk kendaraan operasional di masjid BSI rest area cipali KM 166A, serta paperless dokumen melalui e-doc BSI.
Hingga Juni 2023, BSI telah menyalurkan dana zakat, infak dan dana kebajikan sebesar sebesar Rp 122,2 miliar yang mencakup berbagai program sosio-economic seperti pembangunan 15 Desa BSI yang tersebar di 10 provinsi, aspek spiritual berupa manajemen masjid, program Dai dan mobil musala aspek people berupa BSI Scholarship Prestasi dan Charity & Environment berupa santunan 2.222 anak yatim, mudik difabel, bantuan hewan potong 1444 H, serta program BSI sustainable movement berupa penanaman pohon, 50 mesin RVM, serta pelepasan 200 tukik ke laut.
BSI berhasil menjaga kinerja yang solid hingga kuartal II/2023. Melalui akselerasi strategi bisnis, perseroan mencatatkan pertumbuhan laba yang signifikan, sebesar 32,41 persen menjadi Rp 2,82 triliun. Salah satu pendorong pencapaian tersebut adalah pertumbuhan pembiayaan yang berkualitas dan dana pihak ketiga (DPK) yang bergerak positif. Hingga Juni 2023, BSI telah menyalurkan pembiayaan sebesar Rp 221,90 triliun atau tumbuh 16 persen secara year on year yang didominasi oleh segmen ritel sebesar Rp 158,38 triliun.
Dari sisi penghimpunan dana, pada kuartal II/2023 BSI mencatatkan DPK sebesar Rp 252,52 Triliun, yang didominasi oleh produk tabungan yang memberikan kontribusi sebanyak Rp 110,93 triliun. Atas hal itu, porsi CASA BSI terus membaik yang didominasi dana murah sebesar 59,93 persen. Hery menambahkan, penerapan governance, risk, and compliance (GRC) yang kuat merupakan salah satu kunci BSI dapat menjaga kinerja positif sepanjang tahun berjalan 2023.