REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA — Pemerintah Kota (Pemkot) Tasikmalaya bersepakat dengan maskapai Citilink untuk membuka layanan penerbangan komersial rute Bandara Wiriadinata (Tasikmalaya)-Halim Perdanakusuma (Jakarta). Rencananya operasional layanan penerbangan itu akan dibuka pada Oktober 2023.
Menurut Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Tasikmalaya A Jamaludin, layanan penerbangan dari maskapai Citilink itu akan dioperasikan mulai 2 Oktober 2023. “Insyaallah, mudah-mudahan sudah ada takdir Ilahi. Jadwalnya juga sudah tersampaikan di media sosial. Mudah-mudahan tidak ada halangan lagi,” ujar dia, saat dikonfirmasi Republika, Selasa (19/9/2023).
Berdasarkan informasi dari Pemkot Tasikmalaya, penerbangan rute Bandara Wiriadinata- Halim Perdanakusuma yang dilayani Citilink itu akan menggunakan pesawat model ATR 72-600, dengan kapasitas 70 kursi penumpang, yang juga mempunyai fasilitas kargo.
Rencananya layanan penerbangan tersebut akan dibuka dua hari setiap pekan, yaitu pada Senin dan Sabtu. Adapun harga tiketnya dikabarkan berkisar mulai Rp 899 ribu.
Jamaludin menjelaskan, kerja sama yang dilakukan antara Pemkot Tasikmalaya dan maskapai Citilink sepenuhnya menggunakan skema business-to-business (B2B). Artinya, tidak ada subsidi yang ditanggung oleh pemerintah untuk operasional penerbangan tersebut.
Dengan adanya layanan penerbangan komersial ini, Jamaludin berharap dapat memudahkan mobilitas masyarakat. Termasuk para pebisnis, sehingga dapat mendorong aktivitas perekonomian. “Dampaknya tentu akan meningkatkan iklim investasi di Kota Tasikmalaya,” kata dia.
Jika diminati, menurut Jamaludin, bukan tidak mungkin jadwal penerbangan akan ditambah. Tidak tertutup kemungkinan juga rute penerbangan komersial lainnya akan dibuka di Bandara Wiriadinata.
Penjabat (Pj) Wali Kota Tasikmalaya Cheka Virgowansyah mengatakan, dibukanya kembali layanan penerbangan komersial di Bandara Wiriadinata merupakan hasil kerja keras semua pihak. Pembukaan layanan transportasi udara itu, kata dia, merupakan salah satu wujud komitmen pemerintah untuk meningkatkan konektivitas antarwilayah.
“Apalagi di wilayah selatan (Jawa Barat) atau Priangan Timur ini memiliki potensi yang besar, baik dari sisi perdagangan maupun pariwisata,” kata Cheka, melalui keterangan resmi, Senin (18/9/2023).