REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Hutama Karya (Persero), sebagai BUMN karya, mengungkapkan penyelesaian konstruksi Kayu Agung - Palembang – Betung (Kapalbetung) di Tol Trans Sumatera dan Jalan Tol Bogor - Ciawi - Sukabumi (Bocimi) Segmen Cibadak - Sukabumi Barat dapat dimulai pada tahun depan.
Direktur Utama Hutama Karya Budi Harto mengatakan, kedua tol tersebut sebetulnya milik Waskita Karya. Namun, karena Waskita Karya saat ini melakukan restrukturisasi keuangan maka Penyertaan Modal Negara (PMN) 2024 diberikan kepada Hutama Karya. Modal negara itu digunakan untuk membantu penyelesaian Ruas Tol Kapal Betung di Tol Trans Sumatera dan Jalan Tol Bocimi Segmen Cibadak - Sukabumi Barat.
"PMN tersebut cair pada tahun depan, sehingga diharapkan penyelesaian konstruksi kedua jalan tol tersebut dimulai pada 2024," kata Budi Harto di Kompleks DPR RI, Jakarta, Selasa (19/9/2023).
Hutama Karya dialokasikan oleh Kementerian BUMN untuk mendapatkan PMN tahun 2024 sebesar Rp 18,6 triliun yang digunakan untuk pembangunan Jalan Tol Trans Sumatra (JTTS) Tahap 1 dan penyelesaian Proyek Strategis Nasional (PSN) Jalan Tol Kapalbetung serta Tol Bocimi.
Sebagai informasi, pembangunan Tol Kapalbetung terbagi menjadi tiga seksi yakni Seksi I Kayu Agung – Jakabaring sepanjang 33,5 km yang telah beroperasi sejak April 2020. Kemudian Seksi II Jakabaring – Musi Landas sepanjang 33,9 km dikerjakan dalam 2 Seksi yakni Seksi 2A ruas Jakabaring - Kramasan sepanjang 9 km beroperasi Januari 2020 dan Seksi 2B ruas Kramasan – Musi landas sepanjang 24.5 Km dalam tahap konstruksi. Selanjutnya Seksi 3 Musi Landas – Betung sepanjang 44.29 km juga dalam tahap konstruksi.
Tol Kayu Agung - Palembang – Betung merupakan bagian dari koridor utama (back bone) Jalan Tol Trans Sumatra untuk meningkatkan konektivitas antara kota/kawasan di Sumatra bagian selatan. Tol ini akan mengintegrasikan konektivitas kawasan, memperlancar arus distribusi barang dari pusat industri di koridor Palembang - Jambi.
Jalan tol ini juga terkoneksi dengan jalan nasional di Sumatera, sehingga diharapkan dapat mendukung pengembangan wilayah, khususnya di Sumatra Selatan.