REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) masih mempersiapkan aplikasi super atau superapp yang akan menggantikan mobile banking, BSI Mobile yang rencananya akan diluncurkan pada semester I 2024. Diharapkan, superapp tersebut dapat bersaing dengan bank-bank digital yang ada saat ini dan menjadi yang terdepan dalam menghadirkan fitur yang islami.
"Semua orang berbondong-bondong miliki superapp. Kami juga siapkan superapp yang baik dan Islamic superapp. Harapannya di semester satu tahun depan. Sekarang sedang persiapan infrastruktur dan branding jadi mohon doanya," ujar Direktur Utama BSI Hery Gunardi di Jakarta, Selasa (19/9/2023).
Nantinya, layanan perbankan yang ada dalam aplikasi akan lebih lengkap dan bisa dipilih untuk personalisasi. Fitur umum lain yang saat ini sudah ada dalam BSI Mobile juga dipertahankan seperti layanan Gadai Emas dan pembiayaan. Menurutnya, nasabah BSI akan menerima layanan berbasis digital secara penuh. Pengembangan aplikasi tersebut seiring dengan upaya BSI untuk meningkatkan kinerja perusahaan. Mengingat, fee based income mayoritas dikontribusi oleh layanan digital.
Hingga Juni 2023, layanan berbasis digital melalui BSI Mobile mencapai 5,3 juta user registered dengan total transaksi mencapai 170,70 juta transaksi. Adapun jumlah merchant QRIS saat ini mencapai 188 ribu di seluruh Indonesia. Efisiensi bisnis juga berdampak positif pada return of asset (ROA) perseroan yang tercatat menjadi 2,36 persen dan return of equity (ROE) menjadi 17,27 persen.
"Dengan komposisi rasio keuangan yang balance, posisi dana yang kuat, serta kualitas pembiayaan yang baik, BSI optimistis hingga akhir tahun pertumbuhan bisnis akan tumbuh double digit. Begitu juga dari sisi pertumbuhan nasabah, kami meyakini hingga akhir tahun bisa mencapai 20 juta nasabah,” ujar Hery.
BSI berhasil menjaga kinerja yang solid hingga kuartal II 2023. Melalui akselerasi strategi bisnis, perseroan mencatatkan pertumbuhan laba yang signifikan, sebesar 32,41 persen menjadi Rp 2,82 triliun. Salah satu pendorong pencapaian tersebut adalah pertumbuhan pembiayaan yang berkualitas dan dana pihak ketiga (DPK) yang bergerak positif. Hingga Juni 2023, BSI telah menyalurkan pembiayaan sebesar Rp 221,90 triliun atau tumbuh 16,00 persen secara year on year yang didominasi oleh segmen ritel sebesar Rp 158,38 triliun.
Dari sisi penghimpunan dana, pada kuartal II 2023 BSI mencatatkan DPK sebesar Rp 252,52 Triliun, yang didominasi oleh produk tabungan yang memberikan kontribusi sebanyak Rp 110,93 triliun. Atas hal itu, porsi CASA BSI terus membaik yang didominasi dana murah sebesar 59,93 persen. Hery menambahkan, penerapan governance, risk, and compliance (GRC) yang kuat merupakan salah satu kunci BSI dapat menjaga kinerja positif sepanjang tahun berjalan 2023.