REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Bea Cukai Bandung tunjukkan komitmennya dalam mendorong ekspor produk UMKM, dengan melaksanakan safari asistensi ekspor. Hingga pertengahan September 2023 ini, Bea Cukai Bandung telah mengasistensi tiga pelaku UMKM di wilayah Bandung agar mampu melejitkan potensinya dan mengekspansi pasar dunia dengan komoditas andalannya masing-masing.
UMKM pertama yang dikunjungi Bea Cukai Bandung ialah Aca Craft by Abella. Petugas Bea Cukai Bandung mengunjungi UMKM yang memproduksi berbagai jenis kerajinan tangan dari beads, kain, dan resin ini serta memberikan informasi terkait prosedur ekspor dan kiat-kiat pengembangan usaha.
Salah satu produk andalan UMKM ini ialah chunky bag yang bisa dipesan sesuai ukuran, warna, dan model yang diinginkan pelanggan. Desain yang unik dengan perpaduan warna yang indah, menjadi poin unggulan produk UMKM ini.
"Selain memproduksi kerajinan tangan, Aca Craft juga kerap mengikuti pameran di berbagai tempat dan mengadakan pelatihan kepada para pengunjung yang berkunjung dan mendaftar. UMKM ini juga menjadi peserta UMKM Fair dalam Pekan Raya Bea Cukai 2023 yang diselenggarakan pada 12-14 September 2023 lalu," ungkap Kepala Kantor Bea Cukai Bandung Budi Santoso, dalam keterangan tertulis, Selasa (19/9/2023).
Selain Aca Craft, Bea Cukai Bandung juga mengunjungi Kumala Artistry. Berlokasi di wilayah Sarijadi, Sukasari, Kota Bandung, UMKM yang bergerak di bidang fashion dan aksesoris ini sudah berdiri sejak 2018.
Produknya dibuat melalui pengerjaan tangan dan memanfaatkan kekayaan batik nusantara. Seperti Aca Craft, UMKM ini pun turut menjadi peserta UMKM Fair dalam Pekan Raya Bea Cukai 2023.
Tak berhenti di sana, Bea Cukai Bandung mengunjungi UMKM ketiga, yaitu Kebun Aji yang menawarkan produk tanaman berupa kaktus dan sukulen. Usaha tanaman tersebut dirintis sejak tahun 2018, semulanya hanya sebatas reseller tanaman hias. Lalu pemiliknya, Kang Aji mulai mencoba untuk mengembangkan produknya dengan melakukan pembibitan yang dipelajari secara otodidak hingga pada tahun 2021 dibuka lah rumah kacanya sendiri di Maribaya.
"Dalam setiap kunjungan ke UMKM, para petugas Bea Cukai Bandung memberikan informasi terkait tata laksana ekspor, mulai dari administrasi, perizinan, hingga barang siap diekspor. Kegiatan asistensi kepada para pelaku UMKM ini akan terus kami lakukan agar UMKM di Bandung dan sekitarnya dapat memasarkan produknya secara global. Hal ini pun menjadi salah satu bentuk sikap proaktif dari Bea Cukai Bandung dalam menjalankan tugas dan fungsinya, yaitu sebagai trade facilitator dan industrial assistance," kata Budi.