Selasa 19 Sep 2023 17:18 WIB

Jenni Hermoso Tuduh Federasi Spanyol Berupaya Intimidasi Pemain

Para pemain timnas putri Spanyol yang juara Piala Dunia tak ingin dipanggil timnas.

Rep: Fitriyanto/ Red: Endro Yuwanto
Pemain timnas putri Spanyol, Jenni Hermoso.
Foto: AP Photo/Abbie Parr
Pemain timnas putri Spanyol, Jenni Hermoso.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bintang sepak bola sepak bola putri, Jenni Hermoso, menuduh Federasi Sepak Bola Spanyol (RFEF) berusaha untuk "mengintimidasi dan mengancam" para pemain juara Piala Dunia dengan memanggil di luar kehendak untuk dua pertandingan Liga Bangsa-Bangsa.

Pemain internasional Spanyol, yang dicium secara paksa oleh mantan Presiden RFEF Luis Rubiales setelah kemenangan timnya di Sydney pada 20 Agustus 2023 lalu, tidak masuk dalam skuad tetapi menyatakan dukungannya untuk rekan-rekan setimnya yang lain.

Baca Juga

"Para pemain yakin bahwa ini adalah strategi perpecahan dan manipulasi untuk mengintimidasi dan mengancam kami dengan dampak hukum dan sanksi ekonomi," kata pemain yang saat ini bermain untuk klub Meksiko, Pachuca, dalam sebuah pernyataan di X, yang sebelumnya bernama Twitter, pada Senin (18/9/2023).

Ciuman Rubiales menimbulkan kemarahan internasional dan mengguncang federasi yang berujung pada pengunduran dirinya serta pemecatan pelatih Jorge Vilda. Vilda digantikan oleh orang nomor dua, Montse Tome.

Pada pekan lalu, 39 pemain, termasuk 21 dari 23 pemain Piala Dunia, mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa kondisinya tidak tepat untuk kembali ke La Roja dan menyerukan lebih banyak perubahan di berbagai departemen federasi.

Namun, pada hari Senin, pelatih baru memanggil sekitar 15 pemain juara dan penandatangan dokumen lainnya untuk bermain melawan Swedia dan Swiss di Liga Bangsa-Bangsa, sebuah turnamen kualifikasi untuk Olimpiade Paris 2024.

Mereka yang dipanggil oleh Tome yang termasuk dalam 39 pemain tersebut semuanya mempublikasikan pernyataan di media sosial, termasuk pemenang Ballon d'Or dua kali, Alexia Putellas.

Dalam pernyataannya, para pemain Spanyol itu menegaskan "keinginan kuat mereka untuk tidak dipanggil dengan alasan yang dapat dibenarkan. Pernyataan-pernyataan ini masih berlaku sepenuhnya".

Para pemain akan dipanggil ke Madrid pada hari Selasa (19/9/2023), jika tidak hadir, mereka terancam denda besar dan penangguhan lisensi federasi antara dua hingga 15 tahun.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement