Selasa 19 Sep 2023 17:40 WIB

Tuntunan Membaca Al Fatihah dan Surat Lain dalam Sholat

Membaca surat Al Fatihah dalam sholat termasuk rukun.

Rep: Andrian Saputra/ Red: Ani Nursalikah
Warga melaksanakan Sholat Idul Fitri di Masjid Niujie di Beijing, China, 22 April 2023.
Foto: EPA-EFE/MARK R. CRISTINO
Warga melaksanakan Sholat Idul Fitri di Masjid Niujie di Beijing, China, 22 April 2023.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Membaca surat Al Fatihah dalam sholat termasuk rukun. Maka, tidak sah sholatnya orang yang tidak membaca Al Fatihah.

Penting juga bagi setiap Muslim untuk memperhatikan fasihnya saat membaca surat Al Fatihah dan bacaan lainnya ketika menunaikan sholat. Terlebih, bila menjadi imam sholat.

Baca Juga

Imam Al Ghazali dalam kitab Bidayatul Hidayah memberikan tuntunan ketika seorang yang sholat telah melakukan takbiratul ihram dan membaca iftitah, maka kemudian dilanjutkan dengan membaca taawuz lalu membaca surat Al Fatihah. Dalam membaca surat Al Fatihah, hendaknya orang yang sholat benar-benar memperhatikan pengucapan tasydid dalam surat Al Fatihah.

Ini termasuk juga panjang pendek bacaan, dan hukum-hukum tajwid lainnya. Termasuk juga harus dapat membedakan pengucapan huruf Dhod dengan dzo. Misalnya, pada kalimat waladdhoolliyn bukan waladzolin.

Setelah membaca surat Al Fatihah, maka ucapkan Aamiin. Namun, dengan catatan jangan diwasholkan atau disambungkan antara akhir surat Al Fatihah dengan membaca Aamiin. Sehingga harus ada jeda sedikit.

ثم قل :( أعوذ بالله من الشيطان الرجيم). ثم اقرأ الفاتحة بتشديداتها ، واجتهد في الفرق بين الضاد والظاء ، وقل: (آمين) ، ولا تصله بقولك: (ولا الضالين) وصلا.

Artinya: Kemudian bacalah 'audzubillahi minassyaithonir rojiym. Kemudian bacalah surat Al Fatihah dengan tasydid-tasydidnya. Dan bersungguh-sungguhlah engkau dalam membedakan antara huruf dhod dengan dzo. Dan ucapkanlah aamiin setelah baca Al Fatihah. Dan jangan engkau menyambung lafadz amin dengan bacaan waladholin dengan washol. (Lihat kitab Bidayatul Hidayah halaman 138 cetakan Darul Minhaj Lebanon Beirut).

Ketika menjadi Imam dalam sholat Subuh, Maghrib dan Isya maka hendaknya membaca surat Al Fatihah dan surat lainnya dibaca secara jahar atau dikeraskan suaranya pada dua rakaat pertama. Namun, bila menjadi makmum tidak perlu. Maka, cukup membacanya pelan saja. Tetapi ketika membaca Aaamiin dijaharkan.

Tuntunan pemilihan surat pendek...

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement