Selasa 19 Sep 2023 17:51 WIB

Demokrat Akui Prabowo Sosok Paling Rasional untuk Didukung

Gerindra dan Prabowo merepresentasikan politik jalan tengah yang mempersatukan.

Rep: Antara/ Red: Erik Purnama Putra
Ketua Dewan Kehormatan Partai Demokrat, Hinca Panjaitan di Gedung Nusantara II, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (4/10/2022).
Foto: Republika/Nawir Arsyad Akbar
Ketua Dewan Kehormatan Partai Demokrat, Hinca Panjaitan di Gedung Nusantara II, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (4/10/2022).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Calon presiden (capres) Prabowo Subianto menjadi sosok yang paling rasional untuk didukung Partai Demokrat pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024. Hal itu menjadi salah satu faktor merapatnya Demokrat ke kubu Prabowo dalam Koalisi Indonesia Maju (KIM).

Penilaian tersebut dipaparkan oleh Ketua Dewan Kehormatan DPP  Demokrat, Hinca Pandjaitan. Dia melihat, usai dikhianati capres Koalisi Perubahan Anies Rasyid Baswedan, Demokrat mencari kandidat capres yang sesuai dengan kebutuhan bangsa dan negara di masa depan.

Baca Juga

Atas pertimbangan tersebut, Hinca menilai, sosok yang paling rasional untuk didukung oleh partainya adalah Prabowo. Sebagai seorang calon pemimpin, Prabowo sudah memiliki karakter dan kompetensi yang memenuhi syarat.

"Pilihan (dukungan) yang paling rasional adalah kepada Prabowo Subianto," kata Hinca saat menjadi pembicara di televisi swasta dalam siaran pers di Jakarta dikutip Selasa (19/9/2023).

Eks sekjen Demokrat itu menyampaikan, partainya akhirnya mendukung Prabowo untuk kedua kalinya setelah sebelumnya terlibat pada Pilpres 2019. Hinca mengatakan, posisi politik Demokrat dan Gerindra memiliki kesamaan.

Hinca menerangkan, jika PDIP dengan Ganjar Pranowo merepresentasikan politik kekirian yang progresif, maka Nasdem dan Anies merepresentasikan politik golongan kanan.

Sedangkan, Gerindra dan Prabowo menjadi satu-satunya ideologi politik yang berada di tengah. Artinya, Gerindra dan Prabowo merepresentasikan politik jalan tengah yang mempersatukan keduanya yakni nasionalis-religius.

"Demokrat dan Gerindra itu di tengah dia, jadi energi terbanyak yang dibawa itu di tengah tidak ke kiri dan tidak ke kanan. Itu yang kami sebut nasionalis-religius," ujar Hinca.

Dia melihat posisi itulah yang membuat Prabowo sangat rasional untuk didukung oleh Demokrat. Hal itu juga sejalan dengan keputusan partai. Hinca menyebut, positioning tersebut sangat menguntungkan bagi Prabowo pada Pilpres 2024. "Dengan demikian potensi peluang menang Pak Prabowo itu tinggi sekali," kata Hinca.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement