Rabu 20 Sep 2023 01:56 WIB

Water Bombing TPA Putri Cempo Gunakan Metode Khusus Hindari Longsoran Sampah

Sejumlah titik api masih terlihat mengeluarkan asap.

Rep: Muhammad Noor Alfian/ Red: Yusuf Assidiq
Petugas Pemadam Kebakaran berusaha memadamkan sisa api yang masih membakar tumpukan sampah sebelum dilakukan water bombing dengan helikopter di TPA Putri Cempo, Solo, Jawa Tengah, Selasa (19/9/2023). Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan Pemkot Solo menggunakan metode water bombing untuk memadamkan kebakaran TPA Putri Cempo dengan helikopter Super Puma yang mampu mengangkut empat ribu liter air.
Foto: ANTARA FOTO/Mohammad Ayudha
Petugas Pemadam Kebakaran berusaha memadamkan sisa api yang masih membakar tumpukan sampah sebelum dilakukan water bombing dengan helikopter di TPA Putri Cempo, Solo, Jawa Tengah, Selasa (19/9/2023). Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan Pemkot Solo menggunakan metode water bombing untuk memadamkan kebakaran TPA Putri Cempo dengan helikopter Super Puma yang mampu mengangkut empat ribu liter air.

REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Pemadaman kebakaran di blok B TPA Putri Cempo, Mojosongo, Jebres Solo, Jateng, menggunakan metode water bombing terus dilakukan. Namun, untuk menghindari terjadi longsoran digunakan metode penyiraman dari atas ke bawah.

Seperti diketahui, metode tersebut dilakukan mengingat medan TPA Putri Cempo di sisi timur dan utara yang terbakar memiliki kontur yang curam. Hal itu juga menjadi salah satu alasan digunakannya water bombing dengan helikopter Super Puma lantaran damkar keterbatasan akses untuk memadamkan.

"Itu untuk menghindari longsoran dari atas. Terpantau ini tadi water bombing dijatuhkan ada beberapa titik di atas longsor langsung. Jangan sampai bawah belum padam dapat longsoran dari atas semakin memadamkan semakin sulit," kata Komandan Regu 3 Pleton Bravo Damkar Kota Solo, Suparji Atut, Selasa (19/9/2023).

Selain itu, pihaknya mengatakan dari pantauan di sisi timur blok B TPA Putri Cempo sejumlah titik api masih terlihat mengeluarkan asap. "Di sini terpantau ada titik bara api. Dipadamkan satu, satunya nyala terutama dari timur ke utara," ujarnya.

Menurut Kepala Damkar Solo Sutarjo meskipun telah menggunakan water bombing secara teknis damkar akan tetap siaga di lokasi kejadian. Pasalnya hal tersebut untuk memastikan api benar-benar padam.

"Tetap ada pemantauan di bawah-bawah ada (damkar yang siaga). Itu untuk menghindari kemungkinan kayak fenomena sekam, di atas sudah padam tapi di bawah ada bara kita mengantisipasi itu," kata dia.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement