REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kapolres Jakarta Pusat Kombes Komarudin mengatakan pihak kepolisian belum bisa memasuki dua ruangan koleksi Museum Nasional Indonesia untuk memeriksa kondisi dari dampak kebakaran. Diketahui, jumlah ruangan yang terdampak kebakaran berjumlah enam ruangan.
"Masih ada dua ruangan lagi yang belum bisa kami masuki dan saat ini baru pengerjaan di empat ruangan tim Inafis atau identifikasi juga bersama tim kurator menyisir barang-barang yang tentunya bisa kita selamatkan," kata Komarudin kepada wartawan usai menemani kunjungan mantan Presiden RI Megawati Soekarno Putri di Museum Nasional, Jakarta Pusat, Selasa (19/9/2023).
Dia menuturkan, pendalaman masih dilakukan untuk bisa segera mengeksekusi dua ruangan tersebut. "(Alasan dua ruangan belum bisa dimasuki) karena prosesnya belum selesai, masih perlu dilakukan pendalaman, tim labfor juga masih mengumpulkan sampel yang akan dibawa, sebagian sudah dibawa namun masih ada yang diambil tadi untuk di-lab berupa benda-benda arang bekas terbakar besi-besi dan sebagainya," ujar dia.
Sembari mendalami pemeriksaan di sejumlah ruangan, pihak kepolisian juga melakukan pemeriksaan terhadap saksi. Kini jumlah saksi yang tengah diperiksa sebanyak 24 orang.
"Kita akan mendalami bagaimana sistem yang ada di dalam, mulai dari sistem keamanan hingga sistem kelistrikan, tentu nanti akan disesuaikan dengan temuan dari lab forensik dari TKP yang masih terus berjalan. Masih dua ruangan lagi yang belum selesai jadi kami baru bisa menyentuh empat ruangan itu, butuh waktu cukup panjang karena harus menyisihkan barang-barang dan sebagian dipindahkan ke ruang penyimpanan sementara," jelas Komarudin.
Barang-barang koleksi dan benda bersejarah yang diselamatkan kini berada di ruang sementara yang dijamin keamanannya. Perpindahan barang-barang itu hanya dilakukan di dalam museum, tidak sampai keluar. Diketahui, jumlah koleksi yang terdampak kebakaran ada 817 koleksi dan benda-benda sejarah.
"Tidak ada yang dibawa keluar, semua di dalam. Setelah dari TKP barang-barang ini diserahkan kepada tim konservator. Konservator inilah yang menggarap seperti contohnya kalau ada yang pecah, maka disatukan kepingan-kepingannya, patahan-patahannya, sehingga akan membentuk menjadi target capaian jumlah benda yang harusnya ada," ucapnya.
Sejak terjadi insiden kebakaran, MNI ditutup untuk dikunjungi. Saat ini MNI dijaga ketat dari pihak kepolisian serta Brimob yang berjaga di seantero museum.
"Mereka (pasukan keamanan) secara bergantian karena ini adalah aset yang harus kita amankan," kata dia.