Selasa 19 Sep 2023 22:17 WIB

Di UGM, Anies Bahas Soal Kesehatan Ibu, Pendidikan Hingga Lapangan Kerja

Di UGM, Anies membahas soal kesehatan ibu-anak, pendidikan, hingga lapangan kerja.

Rep: Febrianto A Saputro/ Red: Bilal Ramadhan
Bakal calon presiden (Bacapres) Koalisi Perubahan untuk Persatuan, Anies Baswedan. Dalam acara UGM Anies bahas soal kesehatan ibu-anak, pendidikan hingga lapangan kerja
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
Bakal calon presiden (Bacapres) Koalisi Perubahan untuk Persatuan, Anies Baswedan. Dalam acara UGM Anies bahas soal kesehatan ibu-anak, pendidikan hingga lapangan kerja

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Bakal capres Anies Baswedan menyampaikan sejumlah gagasannya di Grha Sabha Pramana (GSP) UGM, Selasa (19/9/2023). Anies mengawali dengan gagasan mengenai kesetaraan akses kesehatan.

"Kita menginginkan agar akses kepada kesehatan dari mulai ibu mengandung bayi dalam kandungan sampai dengan ketika mereka aktif termasuk perlindungan coverage atas jaminan kesehatan," kata Anies, Selasa (19/9/2023).

Baca Juga

Kedua, Anies menyoroti pentingnya akses pendidikan. Anies mengatakan bahwa pendidikan merupakan bekal utama untuk mengembangkan potensi setiap manusia.

"Ini kemudian wujudnya apa kesetaraan kesempatan. Jumlah bangku SD, SMP, SMA yang sekarang bentuknya seperti piramida makin tinggi jenjang pendidikannya makin sedikit jumlah bangkunya, dan itu artinya apa banyak anak-anak kita yang tersingkir tidak bisa mendapatkan pendidikan minimal hingga pendidikan menengah," ucapnya. 

Anies juga menyinggung soal pentingnya pendidikan tinggi diakses siapa saja tidak hanya anak kelas menengah Indonesia. Untuk itu, menurut dia, perlu pendidikan dengan biaya yang terjangkau.

"Pemerintah memiliki tanggung jawab mengurangi beban pengelola kampus," ungkapnya.

Selain itu Anies juga menyoroti terkait lapangan pekerjaan yang setara bagi semua masyarakat. Menurutnya perekonomian saat ini masih tersentralisasi di Jakarta.

"Kita menginginkan kota di seluruh Indonesia minimal 14 kota menjadi mesin penggerak perekonomian yang memungkinkan bagi semua untuk mendapatkan pekerjaan yang setara," ucapnya. 

Mantan gubernur DKI Jakarta itu juga menyoroti soal tata kelola kebutuhan dasar, seperti misalnya beras. Namun, yang penting, menurut dia, yakni kepastian hukum. Menurut dia, kesejahteraan sulit tercapai bila negara tidak memprioritaskan kepastian hukum.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰبَنِيْٓ اٰدَمَ لَا يَفْتِنَنَّكُمُ الشَّيْطٰنُ كَمَآ اَخْرَجَ اَبَوَيْكُمْ مِّنَ الْجَنَّةِ يَنْزِعُ عَنْهُمَا لِبَاسَهُمَا لِيُرِيَهُمَا سَوْاٰتِهِمَا ۗاِنَّهٗ يَرٰىكُمْ هُوَ وَقَبِيْلُهٗ مِنْ حَيْثُ لَا تَرَوْنَهُمْۗ اِنَّا جَعَلْنَا الشَّيٰطِيْنَ اَوْلِيَاۤءَ لِلَّذِيْنَ لَا يُؤْمِنُوْنَ
Wahai anak cucu Adam! Janganlah sampai kamu tertipu oleh setan sebagaimana halnya dia (setan) telah mengeluarkan ibu bapakmu dari surga, dengan menanggalkan pakaian keduanya untuk memperlihatkan aurat keduanya. Sesungguhnya dia dan pengikutnya dapat melihat kamu dari suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan setan-setan itu pemimpin bagi orang-orang yang tidak beriman.

(QS. Al-A'raf ayat 27)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement