REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Ratusan milenial dan generasi Z antusias mengikuti Festival Film Pendek Moderasi Beragama (FFPMB) tingkat pelajar dan mahasiswa 2023. Ada 200-an lebih peserta yang mendaftarkan diri untuk mengikuti festival yang digelar Balai Litbang Agama Jakarta (BLAJ) Balitbang Diklat Kemenag bersama Lembaga Dakwah PBNU ini.
“Dari festival ini, kami melihat antusiasme dari pelajar dan mahasiswa itu sangat tinggi,” ujar Kepala BLAJ Samidi Khalim kepada Republika dalam kegiatan Seminar dan Pengumuman Nominasi Pemenang FFPMB 2023 dii Gedung IX FIB Universitas Indonesia (UI), Selasa (19/9/2023).
Dia menuturkan, sejak lomba film pendek ini diumumkan pada Juni-Juli 2023, pihaknya telah menerima 200 lebih sinopsis karya para peserta. Setelah itu, kemudian pihaknya menyeleksi sinopsis yang memenuhi kualifikasi untuk dilanjutkan pembuatan film pendek moderasi beragama.
“Akhirnya kita rekomendasi yang memenuhi kualilifikasi untuk dilanjutkan kepada pembuatan film, yaitu ada 194 film pendek, yang terdiri dari 85 kategori mahasiswa, dan sisanya adalah 109 itu dari pelajar,” ucap Samidi.
“Jadi tingkat antusisme pelajar lebih tinggi dari mahasiswa,” kata dia.
Samidi mengatakan, 194 film pendek moderasi beragama tersebut dibuat oleh mahasiswa dan pelajar dari seluruh Indonesia. Bahkan, menurut dia, para pemenang yang masuk nominasi juga banyak yang berasal dari luar Jawa. Para pemenang pun berhak mendapatkan total hadiah Rp 60 juta.
“Dengan melihat antusiasme seperti ini, maka kami pun sangat ingin melanjutkan tahun depan untuk lomba yang lebih inovatif dan kreatif untuk menampung aspirasi dan ide kreatif dari generasi milenail,” kata Samidi.
Di tempat yang sama, Wakil Sekretaris Lembaga Dakwah PBNU, KH Nurul Huda atau yang akrab disapa Kiai Enha juga mengaku terkejut melihat antusiasme mahasiswa atau kalangan milenial terhadap festival film pendek tentang moderasi beragama ini
“Festival Film pendek ini kan kerja sama dari BLA Jakarta dengan LD PBNU yang juga berkerjasama dengna FIB UI. Dan saya surprise juga karena ternyata sambutan dan antusiasme mahasiswanya juga luar biasa,” ujar Kiai Enha.
Lewat festival ini, tambah dia, BLA Jakarta dan LD PBNU ingin menyampaikan pesan moderasi beragama melalui film pendek. “Ini menjadi salah satu metode yang baik dalam konsep dakwah bagaimana menyampaikan pesan moderasi beragama lewat film pendek,” kata Kiai Enha.
Selain mengumumkan pemenang nominasi festival, dalam acara ini BLAJ dan LD PBNU juga menggelar seminar yang menghadirkan dua narasumber, yaitu artis senior Deddy Mizwar dan Guru Besar Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia Prof Maman Lesmana. Hadir juga Kepala Litbang dan Diklat Kementerian Agama, Prof Amin Suyitno.