Selasa 19 Sep 2023 23:45 WIB

Polisi Dalami Sistem Keamanan dan Kelistrikan Museum Nasional

Keterangan saksi akan diselaraskan dengan temuan laboratorium forensik.

Anggota Laboratorium Forensik Polda Metro Jaya menyisir area lokasi kebakaran Museum Nasional di Jakarta, Ahad (17/9/2023). Museum Nasional atau Museum Gajah terbakar pada Sabtu (16/9) sekitar pukul 20.08 WIB kemaren. Menurut data dari Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan Jakarta Pusat, kebakaran yang terjadi di Museum Nasional diduga akibat korsleting arus listrik di bedeng proyek renovasi museum dan mengakibatkan enam ruangan terbakar yakni di Gedung A. Pantauan Republika, sejumlah petugas dari Anggota Laboratorium Forensik,  INAFIS dari jajaran Polda Metro jaya mulai melakukan pengecekan di area lokasi kebakaran. Sementara menurut Pelaksana Tugas Kepala Museum dan Cagar Budaya Kemendikbudristek memastikan semua koleksi hasil repatriasi dari Belanda dapat diselamatkan saat kebakaran melanda.
Foto: Republika/Thoudy Badai
Anggota Laboratorium Forensik Polda Metro Jaya menyisir area lokasi kebakaran Museum Nasional di Jakarta, Ahad (17/9/2023). Museum Nasional atau Museum Gajah terbakar pada Sabtu (16/9) sekitar pukul 20.08 WIB kemaren. Menurut data dari Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan Jakarta Pusat, kebakaran yang terjadi di Museum Nasional diduga akibat korsleting arus listrik di bedeng proyek renovasi museum dan mengakibatkan enam ruangan terbakar yakni di Gedung A. Pantauan Republika, sejumlah petugas dari Anggota Laboratorium Forensik, INAFIS dari jajaran Polda Metro jaya mulai melakukan pengecekan di area lokasi kebakaran. Sementara menurut Pelaksana Tugas Kepala Museum dan Cagar Budaya Kemendikbudristek memastikan semua koleksi hasil repatriasi dari Belanda dapat diselamatkan saat kebakaran melanda.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepolisian memeriksa dua saksi baru untuk menelusuri penyebab kebakaran di Museum Nasional dan mendalami sistem keamanan maupun kelistrikan di museum tersebut.

 

Baca Juga

"Kami akan mendalami bagaimana sistem yang ada di dalam, mulai dari sistem keamanan, sistem kelistrikan," kata Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Komarudin di Museum Nasional, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Selasa (19/9/2023).

 

Dua saksi baru yang diperiksa itu, yakni pekerja dan pengelola museum. Kesaksian itu akan diselaraskan dengan temuan dari laboratorium forensik (labfor) dari lokasi kejadian.

 

"Tentu nanti akan disesuaikan dengan temuan dari lab forensik dari TKP yang masih terus berjalan," katanya.

Saat ini dengan dua saksi baru, kata Komarudin, sudah 24 sanksi mulai dari sekuriti hingga pekerja proyek yang diperiksa terkait kasus kebakaran ini. Selain itu, Komarudin memastikan seluruh dugaan penyebab terjadinya kebakaran Museum Nasional akan terus ditelusuri, mulai dari indikasi kelalaian hingga pembakaran sampah.

"Masih didalami nanti tentu hasil dari tim labfor ya, nanti yang akan menjelaskan penyebab terbakar museum. Semua indikasi diperiksa, indikasi 'korslet', indikasi sampah dan sebagainya itu sudah disisir," kata Komarudin.

 

Museum Nasional mulai melakukan proses inventarisasi pencatatan atau pendaftaran terhadap koleksi dan benda bersejarah usai kebakaran yang menimpa Gedung A pada Sabtu (16/9/2023) malam. "Kami melakukan inventarisasi untuk memastikan setiap benda bersejarah tercatat dengan akurat dan akan mendapatkan perawatan yang diperlukan selama periode pemulihan," kata Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Museum dan Cagar Budaya (MCB) Ahmad Mahendra dalam keterangan.

 

Mahendra menjelaskan, Tim Khusus Penanganan Unit Museum Nasional Indonesia (MNI) pada Senin (18/9) menerima laporan awal dari hasil proses penyelidikan pihak kepolisian terkait sumber awal api.

Diketahui api berasal dari belakang Gedung A Museum Nasional sehingga kebakaran tidak dimulai dari dalam gedung, namun imbasnya menyebabkan beberapa ruangan di bagian belakang Gedung A terkena dampak.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement