REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA---Salah satu video UFO paling signifikan yang diambil oleh militer AS yang membantu membawa topik ini ke arus utama adalah video inframerah 'GOFAST' yang direkam oleh pilot pesawat tempur US Navy atau Angkatan Laut AS pada bulan Januari 2015. Namun, NASA baru-baru ini menantang spekulasi seputar video tersebut dan menawarkan penjelasan alternatif.
Dilansir Vigor Times, Rabu (20/9/2023), dijelaskan dalam laporan peringatan inovatif yang dirilis pada hari Kamis, NASA menyatakan bahwa UFO GOFAST kemungkinan besar hanyalah sebuah objek konvensional yang terbawa angin. Namun berbagai faktor, termasuk catatan meteorologi, ilmuwan iklim, saksi Angkatan Laut AS, dan simulasi komputer yang dilakukan oleh para skeptis UFO, meragukan penjelasan NASA.
Perdebatan utama terletak pada kegagalan NASA untuk mempertimbangkan data ilmu iklim global mengenai kecepatan angin selama penampakan GOFAST. Ketertarikan masyarakat terhadap UFO telah melonjak sejak bocornya tiga video inframerah pilot Angkatan Laut yang menangkap fenomena anomali tak dikenal (UAP) pada tahun 2017. Salah satu video tersebut, GOFAST, menjadi subjek analisis oleh panel penasihat ahli UAP NASA. Namun, analisis mereka mengabaikan data angin dari peristiwa tersebut, menurut Josh Semeter, panelis dari Boston University’s Center for Space Physics.
Meskipun mereka skeptis, panel NASA memberikan ruang bagi kemungkinan teknologi alien beroperasi di atmosfer bumi. Mereka bahkan menunjuk Mark McInerney sebagai direktur penelitian yang semata-mata didedikasikan untuk mempelajari fenomena anomali yang tidak teridentifikasi. Namun, dalam laporan akhir mereka, panel tersebut berusaha untuk membawa kembali video GOFAST tersebut ke bumi. Tindakan ini mengabaikan kesaksian pilot Angkatan Laut yang menyaksikan penampakan GOFAST dan GIMBAL (video UFO inframerah terkenal lainnya) yang terjadi pada malam yang sama.
Dalam pertemuan terbuka pada Mei, Josh Semeter mempresentasikan analisis awalnya terhadap video GOFAST. Menggunakan informasi dari tampilan video, Semeter menghitung ketinggian dan kecepatan UFO. Ia memperkirakan kecepatan benda tersebut konsisten dengan kecepatan angin yang mencapai 13.000 kaki. Namun, laporan NASA mengakui adanya ketidakpastian pada hasil karena mengabaikan efek angin pada pesawat.
Kritikus dan pendukung analisis Semeter mencatat pentingnya efek angin, terutama mengingat video GIMBAL merekam angin bertiup dengan kecepatan 120 knot ke arah barat pada ketinggian 25.000 kaki. Sebuah simulasi komputer menunjukkan bahwa objek GOFAST akan bergerak dengan kecepatan yang jauh lebih tinggi daripada perkiraan Semeter ketika kecepatan angin diperhitungkan. Simulasi ini menghasilkan kecepatan objek sebesar 320 knot atau 369 mph.
Meskipun Mick West, seorang tokoh skeptis UFO, memuji karya Semeter, ia juga mencatat bahwa masalah angin membuat kasus GOFAST belum terselesaikan. Pengamat lain, Marik von Rennenkampff, mantan pejabat Departemen Pertahanan AS pada era Obama, mengkritik kelalaian Semeter dalam melaporkan kondisi angin sebagai kesalahan yang signifikan. Dia membandingkan GOFAST UAP dengan objek kecil seperti bola lainnya yang dilaporkan oleh kantor investigasi UFO Pentagon.
Menariknya, data kecepatan angin yang akurat pada saat penampakan GOFAST dapat diperoleh dari Pusat Prakiraan Cuaca Jarak Menengah Eropa. Kumpulan data iklim ERA5 mereka memberikan informasi cuaca setiap jam yang dapat diandalkan secara global. Meskipun panel NASA tidak menggunakan data ini, panel tersebut dapat melengkapi data video inframerah dan kesaksian saksi.
Masih belum jelas apakah tim UFO NASA mempertimbangkan untuk meminta informasi lebih perinci dari penghubung militer mereka, Mark McInerney, mengenai peristiwa GOFAST. Upaya tersebut dapat membantu memperoleh data ERA5 terkait tanggal, wilayah, dan ketinggian penampakan.