Rabu 20 Sep 2023 06:06 WIB

Pariwisata Internasional Terus Meningkat

Sekitar 700 juta wisatawan melakukan perjalanan internasional hingga Juli.

Rep: Dwina Agustin/ Red: Friska Yolandha
Sejumlah penumpang berjalan menuju pesawat udara di Bandara Husein Sastranegara, Kota Bandung, Jawa Barat, Jumat (17/3/2023). Pariwisata internasional capai 84 persen
Foto: ABDAN SYAKURA/REPUBLIKA
Sejumlah penumpang berjalan menuju pesawat udara di Bandara Husein Sastranegara, Kota Bandung, Jawa Barat, Jumat (17/3/2023). Pariwisata internasional capai 84 persen

REPUBLIKA.CO.ID, ANKARA -- Pariwisata internasional mencapai 84 persen dari tingkat pra-pandemi pada Januari-Juli tahun ini. Laporan terbaru Organisasi Pariwisata Dunia (UNWTO) pada Selasa (19/9/2023) menunjukkan, peningkatan terjadi berkat dukungan pemulihan yang kuat di sektor pariwisata Timur Tengah, Eropa, dan Afrika,

Sekitar 700 juta wisatawan melakukan perjalanan internasional dalam tujuh bulan pertama pada 2023. Jumlah itu, menurut data terbaru UNWTO World Tourism Barometer, naik 43 persen dibandingkan tahun lalu.

Baca Juga

Juli adalah bulan tersibuk sejak awal tahun ini. Jumlah wisatawan internasional pada bulan itu mencapai 145 juta orang atau sekitar seperlima dari jumlah total wisatawan sepanjang 2023.

“Peristiwa cuaca ekstrem yang kita saksikan selama beberapa bulan terakhir serta tantangan penting dalam mengelola peningkatan arus pariwisata menggarisbawahi perlunya membangun sektor yang lebih inklusif, berkelanjutan, dan tangguh serta memastikan pemulihan berjalan seiring dengan pemikiran ulang terhadap sektor kita," kata Sekretaris Jenderal UNWTO Zurab Pololikashvili dikutip dari Anadolu Agency.

Timur Tengah menunjukkan kinerja terkuat dari Januari hingga Juli. Jumlah kedatangan di wilayah tersebut melebihi 20 persen dari tingkat kedatangan sebelum pandemi.

Berkat kuatnya permintaan intra-regional dan perjalanan dari Amerika Serikat, Eropa mencapai tingkat 91 persen sebelum Covid-19 pada periode yang sama pada 2019. Berdasarkan data yang ada, jumlah wisatawan di Afrika meningkat menjadi 92 persen sebelum terjadinya virus dalam periode tujuh bulan dan di Amerika mencapai 87 persen.

Di sisi lain, Asia dan Pasifik menunjukkan kinerja yang paling lemah. Wilayah ini hanya menyumbang  sebesar 61 persen dari tingkat sebelum adanya virus corona. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement