REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU — Pembagian bantuan pangan cadangan beras pemerintah (CBP) tahap dua tengah berjalan di Kabupaten Indramayu, Jawa Barat. Keluarga penerima manfaat (KPM) bisa menukarkan bantuan beras jika kualitasnya kurang baik.
“Kalau ada beras yang kurang baik, silakan langsung saja ditukar ke kami dalam tenggang waktu dua kali 24 jam untuk diganti beras yang baru,” ujar Pimpinan Cabang Perum Bulog Indramayu, Ilhamsyah, saat ditemui di sela-sela pemantauan penyaluran bantuan beras di wilayah Desa Dadap, Kecamatan Juntinyuat, Kabupaten Indramayu, Selasa (19/9/2023).
Dalam pemantauan kali ini, Bulog Indramayu didampingi Satgas Pangan Polres Indramayu, TNI, Kejari, beserta Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Indramayu.
Kepala Bidang Ketersediaan dan Distribusi Pangan DKPP Kabupaten Indramayu Heru Purwanto mengatakan, pemerintah daerah melakukan pengawasan untuk memastikan bantuan beras yang disalurkan diterima dengan baik oleh masyarakat.
“Kita koordinasi dengan kecamatan dan desa. Kalau ada beras yang mengalami kerusakan, jangan dulu dibagikan. Dikumpulkan, terus dikembalikan ke Bulog untuk diganti,” ujar Heru.
Menurut Heru, Pemkab Indramayu ingin masyarakat mendapatkan bantuan beras yang kualitasnya baik. Terlebih saat ini harga beras di pasaran terbilang tinggi. “Makanya, kalau menemukan ada beras yang jelek, jangan dibagikan dulu, nanti ditukar oleh Bulog,” kata Heru.
Total ada 227.432 KPM di Kabupaten Indramayu yang menjadi sasaran bantuan pangan CBP tahap dua. Bantuan beras rencananya diberikan tiga bulan mulai September hingga November. Setiap bulannya dialokasikan bantuan sepuluh kilogram beras.
Untuk Desa Dadap, dilaporkan ada 1.250 KPM yang menjadi sasaran bantuan beras. Kepala Desa Dadap, Asyriqin Syarif Wahadi, menjelaskan, penyaluran bantuan beras di desanya dilakukan di setiap RW, bukan di balai desa. Tujuannya agar lebih memudahkan masyarakat. “Kami bagikan serentak di 11 RW. Jadi, masyarakat tidak perlu datang ke balai desa,” kata Asyriqin.
Salah satu KPM di Desa Dadap, Sumini (40 tahun), mengaku bersyukur bisa mendapat bantuan beras dari pemerintah. Pasalnya, saat ini harga beras di pasaran tinggi. “Alhamdulillah, sangat terbantu,” Sumini.