REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Erick Thohir menjadi figur yang berpotensi mampu memenuhi setiap kebutuhan sosok calon wakil presiden (Cawapres) yang diperlukan oleh Calon Presiden (Capres) dari Koalisi Indonesia Maju, Prabowo Subianto.
Variabel yang dimiliki oleh Erick Thohir yang sangat dibutuhkan oleh Prabowo adalah mampu menjadi figur bisa diterima oleh partai politik pengusung. Ia juga menjadi sosok yang sangat dekat dengan Presiden Joko Widodo, sang King Maker.
“Dari sisi kandidasi, Erick adalah figur yang diterima ketua umum parpol. Dan jangan lupa ada King Maker, Presiden Jokowi, di mana Erick juga dikenal dekat dengan Presiden. Maka dari dua hal itu, Erick adalah kandidat yang dekat dengan Jokowi sekaligus muncul di berbagai survei sebagai calon dengan elektabilitas tinggi,” ujar Direktur Eksekutif Poltracking Indonesia Hanta Yudha AR di Jakarta, Selasa (19/9/2023).
Dari sisi elektoral, Hanta Yudha pun menjelaskan adanya empat faktor yang perlu dipenuhi seorang Cawapres. Pertama, cawapres yang memiliki kontribusi secara territorial. Dalam hal ini, Prabowo kuat di Banten dan Jawa Barat, namun cukup membutuhkan dukungan di Jawa Tengah dan Jawa Timur.
Kedua, ujar Hanta Yudha, faktor segmentasi demografi. Dalam hal ini, Prabowo membutuhkan dukungan dari calon yang kuat di kalangan pemilih pemula. Ketiga, memiliki basis sosiologi kuat, yaitu terutama memiliki kedekatan dengan Nahdlatul Ulama (NU), atau bisa juga menjadi Kader NU. Keempat, Prabowo butuh cawapres yang dekat dengan Presiden Joko Widodo.
“Dalam hal ini, cawapres yang memiliki elektabilitas cukup tinggi di Jawa Timur adalah Erick Thohir. Selain itu, Erick Thohir adalah figur yang dekat dengan NU, dia juga dekat dengan pemilih muda, dan sangat dekat dengan Jokowi. Jadi jika dibuat scoring, Erick Thohir masih paling tinggi dalam hal cawapres pilihan Prabowo,” ucap Hanta Yudha.
Dari paparan Hanta Yudha tersebut, Anggota Dewan Pembina Partai Gerindra Andre Rosiade menyimpulkan bahwa tokoh yang saat ini menjadi ‘Anak Emas’ Presiden Joko Widodo adalah Erick Thohir. Nama Erick juga cukup diperhitungkan dalam Koalisi Indonesia Maju karena telah diusung oleh salah satu Partai Politik anggota Koalisi, yaitu Partai Amanat Nasional (PAN).
Meski demikian, ujar Andre, Koalisi Indonesia Maju belum menentukan cawapres yang akan disandingkan dengan Prabowo. Alasannya adalah karena keputusan Cawapres Prabowo akan ditetapkan melalui musyawarah dan mufakat dengan seluruh partai politik anggota koalisi.
“Saya yakin betul para pemimpin Parpol akan mengambil keputusan dengan tenang dan menghasilkan keputusan yang baik. Syarat Cawapres adalah disetujui oleh seluruh Parpol dan dapat membantu kemenangan Pak Prabowo. Selain itu, tentunya mampu membantu dalam pemerintahan nanti,” kata Andre.