REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Deputi II Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Abetnego Tarigan menekankan pentingnya investasi di sektor pendidikan di wilayah penyangga ibu kota Nusantara (IKN) di Kalimantan Timur (Kaltim). Menurut dia, pembangunan infrastruktur di IKN harus didukung dengan penguatan sumber daya manusia.
Karena itu, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kaltim bersama Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Penajam Paser Utara dan Kutai Kertanegara telah berkoordinasi dengan Kemendikbudristek terkait peningkatan kualitas sekolah. Nantinya kualitas PAUD hingga perguruan tinggi dipastikan terjaga.
"Prospek kerja sama Otorita IKN dengan beberapa institusi pendidikan yang ingin berinvestasi di IKN juga sudah ada," kata Abetnego saat rapat koordinasi dengan Otorita IKN dikutip dari siaran pers KSP di Jakarta pada Rabu (20/9/2023).
Abetnego menyampaikan, kebutuhan layanan dasar akan mengalami peningkatan signifikan seiring dengan masuknya penduduk baru ke wilayah sekitar IKN. "Ini harus diimbangi dengan peningkatan kualitas layanan di sektor kesehatan dan pendidikan," kata Abetnego.
Sedangkan di sektor kesehatan, peningkatan layanan bisa dilakukan dengan menaikkan status rumah sakit di kawasan penyangga IKN. Dia mencontohkan di wilayah Sepaku dan Samboja, di mana rumah sakit yang tersedia baru rumah sakit tipe D dan C.
"Ini harus dinaikkan menjadi tipe A dan B. Tentu upaya ini butuh dukungan anggaran untuk penambahan SDM dan sarana prasarana kesehatan yang mumpuni," ujarnya.
Abetnego menilai, upaya pemenuhan layanan dasar harus didukung konektivitas terutama di wilayah mitra IKN. Sehingga pembangunan IKN benar-benar memberikan multiplier effect bagi wilayah penyangga. "Kami berharap daya dukung dari wilayah mitra dapat ditingkatkan, agar dapat memaksimalkan dampak yang dihasilkan," katanya.