Rabu 20 Sep 2023 13:18 WIB

Erick Thohir tak Tahu Isu Jokowi Minta PKB Dukung Dirinya Jadi Pendamping Prabowo

Menurut Erick, percayalah kayak lagunya Afgan, kalau jodoh pasti bertemu.

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Erik Purnama Putra
Menteri BUMN Erick Thohir usai menemui Presiden Jokowi di Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Rabu (20/9/2023).
Foto: Republika/ N Dessy Suciati Saput
Menteri BUMN Erick Thohir usai menemui Presiden Jokowi di Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Rabu (20/9/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri BUMN Erick Thohir mengaku tak mengetahui soal isu adanya permintaan Presiden Joko Widodo (Jokowi) kepada Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) untuk mendukung pasangan Prabowo-Erick Thohir. Erick menyebut tak pernah mendengar soal isu tersebut.

"Saya tidak tahu. Saya tidak tahu dan saya tidak pernah disampaikan hal-hal tersebut," kata Erick di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Rabu (20/9/2023).

Baca Juga

Menurut Erick, soal capres-cawapres merupakan pembahasan di internal koalisi partai politik itu sendiri. Erick menilai, Presiden Jokowi sudah pasti akan memposisikan dirinya sebagai pemimpin negara yang ingin memastikan kemajuan negara di tengah berbagai tantangan dan dinamika dunia yang tidak mudah.

"Saya kok statemen Pak Presiden itu kan memang daripada koalisi partai sendiri ada pembicaraan seperti itu. Pak Presiden sudah pasti memposisikan dirinya sebagai pimpinan negara yang ingin memastikan negara kita tentu menjadi negara maju dengan konteks-konteks yang hari ini juga harus dijaga karena tidak mudah," ujarnya.

Erick mengatakan, saat ini, Jokowi sedang fokus untuk menjaga kestabilan ekonomi di Tanah Air. Pasalnya, berbagai tantangan dunia baik geopolitik dan ekonomi harus dihadapi dan diantisipasi dengan baik.

"Hari ini yang namanya perubahan di dunia ini baik geopolitik, baik juga ekonomi tentu tidak bisa dianggap yang bisa diselesaikan. Itulah kenapa saya rasa beliau fokus bagaimana turun berapa kali ke Bulog, memastikan distribusi beras bisa terjaga. Program 21,3 juta bantuan pangan untuk keluarga yang membutuhkan," ucap Erick.

Saat ditanya apakah dirinya siap untuk bergabung menjadi bakal cawapres Prabowo, Erick pun enggan menjawabnya. "Kan terlalu dini kalau bilang siap-siap, enggak ada. Yang saya sudah sampaikan, percayalah kayak lagunya Afgan, kalau jodoh pasti bertemu. Itu aja kan,” kata ketua umum PSSI tersebut.

Sebelumnya, Presiden Jokowi menegaskan, keputusan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) meninggalkan koalisi Partai Gerindra merupakan urusan partai. Ia mengatakan, dirinya tak ikut mencampuri urusan koalisi partai.

Hal ini disampaikannya menanggapi pernyataan Ketua DPW Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Jawa Tengah (Jateng), KH Muhammad Yusuf Chudlori alias Gus Yusuf yang menyebut bahwa partainya diminta Jokowi untuk mendukung pasangan Prabowo-Erick Thohir.

"Urusan capres, urusan cawapres itu urusan partai. Urusan partai atau koalisi partai. Bukan urusan Presiden. Sudah," kata Jokowi sambil tertawa di Pasar Bali Mester Jatinegara, Jakarta Timur, Selasa (19/9/2023).

Ketua DPW Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Jawa Tengah (Jateng), KH Muhammad Yusuf Chudlori alias Gus Yusuf mengungkap alasan meninggalkan koalisi dengan Partai Gerindra dan bergabung dengan Nasdem. Menurut dia, ada peran Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang membuat PKB hengkang dari Prabowo.

Gus Yusuf pun mengungkap pertemuan dengan Presiden Jokowi di Istana Kepresidenan, Jakarta, untuk mengirimkan undangan menghadiri acara harlah ke-25 PKB di Stadion Manahan, Kota Solo, Jawa Tengah pada Ahad (23/7/2023). Dalam pertemuan itu, Gus Yusuf bersama Ketua Umum DPP PKB Abdul Muhaimin Iskandar alias Cak Imin tiba-tiba diminta Jokowi untuk mendukung pasangan Prabowo-Erick Thohir.

“Puncaknya adalah ketika harlah di Solo, sebelum harlah saya dampingi Cak Imin ke Istana mengundang Jokowi hadir di harlah. Tiba-tiba di Istana itu Pak Jokowi menawarkan, ini Pak Prabowo sama Pak Erick sudah ketemu, kayaknya sudah cocok, mau berangkat. Prabowo-Erick, maka saya minta PKB untuk mendukung,” kata Gus Yusuf dalam video pengakuannya yang viral di berbagai kanal medsos dikutip Republika.co.id di Jakarta, Sabtu (16/9/2023).

 

PKB menolak Prabowo-Erick...

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement