REPUBLIKA.CO.ID, MUNCHEN -- Manchester United (MU) bakal kembali merasakan atmosfer pertandingan Liga Champions usai absen di kompetisi paling bergengsi antarklub Eropa itu pada musim lalu. Kiprah Setan Merah di pentas Liga Champions musim ini akan diawali di markas Bayern Munchen, Stadion Allianz Arena, Kamis (20/9/2023) dini hari WIB.
Sayangnya, MU justru tidak berada dalam kondisi terbaik jelang laga pembuka penyisihan Grup A tersebut. Tim besutan Erik ten Hag itu babak belur dalam dua laga terakhir sebelum tampil di partai ini. Setelah dibekap Arsenal 1-3 awal bulan ini, MU dibungkam Brighton and Hove Albion dengan skor serupa, akhir pekan lalu.
Kekalahan dari Brighton terasa begitu menyakitkan. Maklum, MU tampil sebagai tuan rumah pada laga pada pekan kelima Liga Primer Inggris tersebut. Tiga kekalahan dari total lima pertandingan tentu bukan catatan yang bisa dibanggakan Setan Merah dalam mengawali perjalanan pada musim ini.
MU dinilai berada dalam titik yang menentukan pada awal musim ini. Kemenangan atas salah satu tim elite Eropa, Die Bayern, tentu bisa mendongkrak kepercayaan diri para penggawa Setan Merah. Sebaliknya, kekalahan dari Munchen akan membuat MU makin terpuruk.
Perubahan radikal, terutama dalam hal gaya permainan, menjadi opsi yang bisa diambil Ten Hag untuk bisa membawa MU kembali ke trek kemenangan. Kendati begitu, pelatih asal Belanda itu menutup opsi ini. Ten Hag tidak mau meninggalkan proses pembentukan identitas dan gaya permainan yang sudah diusung MU sejak musim lalu.
"Tidak, kami tidak perlu mengubah secara besar-besaran. Kami tengah berada dalam proses dan apa yang Anda lihat adalah bagian dari proses tersebut," ujar Ten Hag seperti dilansir laman resmi klub, Rabu (20/9/2023).
Ten Hag mengakui menjaga konsistensi performa menjadi salah satu problema terbesar anak-anak asuhnya pada awal musim ini. Untuk itu, pelatih berusia 53 tahun itu hanya meminta anak-anak asuhnya untuk bisa menampilkan konsistensi performa di level tertinggi. Ini pula yang dituntut Ten Hag dalam lawatan ke markas Muenchen.
"Di sejumlah momen pertandingan, kami tampil cukup baik. Namun, di momen lainnya, penampilan kami berada di bawah standar yang diharapkan. Apa yang saya inginkan adalah konsistensi dan meningkatkan performa di sejumlah aspek permainan selama 90 menit pertandingan," tutur Ten Hag.
Inkonsistensi performa menjadi cerita MU pada awal musim ini. Mengawali musim ini dengan kemenangan tipis 1-0 atas Wolves, MU malah terkapar saat bertandang ke markas Tottenham Hotspur di partai berikutnya. Kembali ke trek kemenangan usai menutup laga kontra Nottingham Forest dengan keunggulan 3-2, MU dibekap Arsenal 1-3 pada laga selanjutnya.