Rabu 20 Sep 2023 16:25 WIB

Wapres Minta Panas Bumi Dikembangkan dengan Skema Bisnis Menjanjikan

Pemerintah dalam lima tahun terakhir mengoptimalkan pengembangan EBT di Indonesia.

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Ahmad Fikri Noor
Ilustrasi pembangkit panas bumi.
Foto: dok PGE
Ilustrasi pembangkit panas bumi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Presiden KH Ma'ruf Amin mendorong pengembangan potensi energi panas bumi di Indonesia yang belum tergali maksimal. Indonesia memiliki potensi panas bumi lebih dari 20 Gigawatt (GW), sedangkan pemanfaatan panas bumi menjadi listrik baru sekitar 2,3 GW.

Oleh karena itu, Wapres menegaskan komitmen pemerintah terus mendorong pengembangan panas bumi melalui berbagai skema bisnis yang lebih menjanjikan dan pengembangan inovasi teknologi yang terjangkau.

Baca Juga

"Dengan dukungan ini, diharapkan pada tahun 2060, kapasitas pembangkit panas bumi di Indonesia akan mencapai 22 Gigawatt," ujar Kiai Ma'ruf saat membuka acara The 9TH Indonesia International Geothermal Convention and Exhibition (IIGCE) 2023 di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta, Rabu (20/9/2023).

Kiai Ma'ruf mengatakan, Indonesia diberkahi potensi energi baru terbaru (EBT) yang melimpah, tetapi belum dimaksimalkan keseluruhan. Oleh karena itu, sejalan dengan komitmen transisi energi menuju Net Zero Emission (NZE) pada 2060, pemerintah dalam lima tahun terakhir mengoptimalkan pengembangan EBT di Indonesia.