REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Media pemerintah Cina melaporkan badan cuaca Cina meningkatkan peringatan terhadap hujan lebat dan angin kencang di beberapa wilayah. Hal ini dilaporkan satu hari setelah tornado meluluhlantakkan provinsi Jiangsu di bagian timur Cina. Badai itu menewaskan lima orang.
Insiden cuaca yang merusak dan mematikan beberapa pekan terakhir mendorong pihak berwenang untuk meinta warga di daerah-daerah pesisir dekat Laut Kuning di lepas pantai Jiangsu untuk waspada pada angin kencang.
Foto-foto di media sosial menunjukkan tornado pada Selasa, (20/9/2023) yang berlangsung singkat itu membalikan mobil-mobil dan menumbangkan tiang-tiang kabel listrik. Gambar-gambar itu juga menunjukkan puing-puing berserakan di jalanan Suqian, kota di bagian utara provinsi Jiangsu.
"Saya sedang berada di depan pintu dan melihat angin, perangkat energi surya, dan pohon-pohon beterbangan di udara, selama dua menit, saya tercengang," kata salah satu pengguna media sosial populer Weibo.
Stasiun televisi CCTV melaporkan lima orang tewas dan empat orang terluka akibat angin puting beliung tiba-tiba menghantam daerah padat penduduk pada pukul 17.20, merusak atau menghancurkan 1.800 rumah dan berhektar-hektar lahan pertanian.
Peringatan cuaca juga dikeluarkan pada Rabu (20/9/2023) untuk wilayah barat daya Chongqing, beberapa daerah di barat daya Guizhou, Hunan selatan, Anhui timur, dan Hubei tengah.
Hujan deras yang melanda wilayah tenggara Cina baru-baru ini menyebabkan evakuasi besar-besaran, tanah longsor, dan kematian akibat badai yang tak henti-hentinya yang dibawa sisa-sisa Topan Haikui.