Rabu 20 Sep 2023 17:11 WIB

Harga Minyak Hampir Tembus 100 Dolar AS per Barel, Kemenkeu: APBN Masih Aman

Ia memastikan, pemerintah telah merancang APBN secara sehat.

Rep: Intan Pratiwi/ Red: Ahmad Fikri Noor
Kepala Badan Kebijakan Fiskal, Kemenkeu, Febrio Kacaribu.
Foto: dokpri
Kepala Badan Kebijakan Fiskal, Kemenkeu, Febrio Kacaribu.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Badan Kebijakan Fiskal Febrio Nathan Kacaribu memastikan APBN sampai saat ini masih bisa menopang kenaikan harga minyak dunia yang kembali melangit. Ia memastikan, pemerintah telah merancang APBN secara sehat dan memiliki mitigasi anggaran untuk menghadapi ketidakstabilan.

"APBN kita desain dari awal untuk selalu antisipatif ya. Naiknya berapa, pasti kita ada buffer-nya. Jadi cukup kita lihat saja dulu ke depan bagaimana, APBN tidak masalah," kata Febrio saat ditemui di International Geothermal Conference, Rabu (20/9/2023).

Baca Juga

Pada rapat dengan DPR pekan lalu, Febrio juga mengatakan pemerintah perlu melakukan perubahan asumsi harga minyak mentah atau Indonesian Crude Price (ICP) serta lifting minyak dalam asumsi dasar makro RAPBN 2024.

Ia mengusulkan asumsi ICP meningkat menjadi 82 dolar AS per barel dari yang sebelumnya 80 dolar AS per barel. Menurutnya, perubahan dalam asumsi dasar makro tersebut diperlukan guna memberikan APBN yang antisipatif, fleksibel, serta sehat. Hal itu mengingat posisi perekonomian Indonesia yang masih resilien, bahkan cenderung bertumbuh di tengah gejolak perekonomian global yang tak menentu.