Rabu 20 Sep 2023 18:53 WIB

Bentuk Satgas Anti-Mafia Bola, Erick Thohir: Ini Kerja Nyata demi Sepak bola Bersih

Satgas antimafia bola mendapat dukungan dari PSSI, Pemerintah, dan FIFA.

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Gita Amanda
Menteri BUMN Erick Thohir usai menemui Presiden Jokowi di Istana Kepresidenan Jakarta, Rabu (20/9/2023).
Foto: Republika/ N Dessy Suciati Saput
Menteri BUMN Erick Thohir usai menemui Presiden Jokowi di Istana Kepresidenan Jakarta, Rabu (20/9/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI), Erick Thohir, menegaskan perhatian penuh Presiden Joko Widodo akan pemberantasan praktik mafia sepakbola menyegarakan PSSI mengambil langkah cepat. Pembentukan Satgas Anti Mafia yang merupakan kolaborasi antar individu-individu independen dan PSSI, menurut Erick, ini merupakan kerja nyata mendorong pembenahan sepakbola nasional bersih secara menyeluruh, terutama yang menyangkut praktik pengaturan skor dan pertandingan.

"Tadi pagi saya dipanggil Pak Presiden, selain melaporkan kesiapan Piala Dunia U-17 dan rencana peletakan batu pertama Pusat Latihan Nasional PSSI di IKN, secara khusus saya diperintahkan untuk memberi perhatian serius soal praktik pengaturan pertandingan dan mafia sepakbola. Bahkan, meminta keterlibatan tokoh-tokoh independen agar jelas transparansinya," jelas Erick Thohir di Jakarta, Rabu (20/9)

Baca Juga

Erick melanjutkan, atas arahan Presiden dan juga didorong  melakukan intropeksi secara internal, keterlibatan beberapa tokoh independen dalam Satgas diyakini akan memberikan dampak nyata dalam mewujudkan PSSI sebagai organisasi yang gamblang, bersih, dan terbuka atas berbagai input serta temuan segala praktik kecurangan. 

Satgas Anti-Mafia Sepakbola, beranggotakan mantan Ketua Steering Committee Piala Presiden 2015-2019, Maruarar Sirait, presenter TV, Najwa Shihab, Mantan Ketua BPKP, Ardan Adiperdana, dan koordinator Save Our Soccer (SOS), Akmal Marhali.