Rabu 20 Sep 2023 19:22 WIB

Tiga Catatan Menag Soal Tata Kelola Zakat di Rakornas Baznas 2023

Ada tiga isu terkait pengelolaan zakat yang disampaikan Menag.

Rep: Fuji E Permana/ Red: Muhammad Hafil
Wakil Presiden KH Ma ruf Amin, Menag Yaqut Cholil Qoumas dan Ketua Baznas KH Noor Achmad saat pembukaan Rakornas Baznas 2023 di Jakarta, Rabu (20/9/2023).
Foto: Dok Baznas
Wakil Presiden KH Ma ruf Amin, Menag Yaqut Cholil Qoumas dan Ketua Baznas KH Noor Achmad saat pembukaan Rakornas Baznas 2023 di Jakarta, Rabu (20/9/2023).

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Menteri Agama (Menag), Yaqut Cholil Qoumas menyampaikan pidatonya di Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) 2023 yang diselenggarakan pada Rabu (20/9/2023) di Hotel Sultan, Jakarta.

Dalam pidatonya, Menag menyampaikan, mencatat setidaknya ada tiga isu yang harus diberikan perhatian khusus dalam menyiapkan tata kelola zakat 20 tahun yang akan datang. Pertama, peningkatan fasilitas untuk menunaikan zakat, infak dan sedekah. 

Baca Juga

"Tujuannya untuk menyiapkan akses publik untuk menunaikan zakat yang merata di seluruh Indonesia," kata Menag Yaqut dalam pidatonya saat Rakornas Baznas 2023 di Jakarta, Rabu (20/9/2023)

Menag Yaqut mengatakan, kedua, rancangan besar pemanfaatan dana zakat, infaq dan sedekah untuk pembangunan nasional terutama di bidang agama. Manfaat zakat ini harus berkolaborasi dengan aspek lainnya dalam mencapai tujuan pembangunan nasional.

Ketiga, menyiapkan tata kelola zakat yang transparan, akuntabel dan profesional. Kedepannya seluruh lembaga zakat harus benar-benar menjalankan tata kelola zakat, infak dan sedekah ini dengan penuh tanggung jawab dan sama sekali tidak boleh ada penyimpangan.

Kemenag telah melangkah untuk menyiapkan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2025-2045 melalui beberapa kajian dan diskusi dengan berbagai pemangku kepentingan. 

"Khusus di dalam bidang zakat, kita akan mendorong program pemberdayaan zakat terintegrasi dengan satu sistem agar terukur dan terkoordinir, ibarat sebuah bus, lembaga zakat dengan jumlah lebih dari 600 lembaga perlu arah dan kendali agar seluruh penumpangnya selamat dan sampai tujuannya," ujar Menag Yaqut.

Menag Yaqut menambahkan, meskipun masing-masing penumpang berbeda warna, namun seluruhnya berada dalam tujuan yang sama. Yaitu membangun Indonesia dan meratakan kesejahteraan. 

"Bukan saatnya lagi kita berjalan sendiri-sendiri, semuanya mari kita bersatu dalam satu barisan yang kokoh, berkolaborasi bersama utamanya dengan Kementerian Agama, supaya anggarannya ditambah terus," ujar Menag Yaqut sambil bercanda kepada pengurus Baznas se-Indonesia yang hadir di Rakornas Baznas 2023.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement