Rabu 20 Sep 2023 19:27 WIB

Bentengi Keluarga dari Radikalisasi

BNPT waspadai radikalisasi daring sasar remaja, anak dan perempuan.

Rep: Rizky Suryarandika/ Red: Erdy Nasrul
Kepala BNPT Komjen Pol. Rycko Amelza Dahniel.
Foto: Republika/Edwin Dwi Putranto
Kepala BNPT Komjen Pol. Rycko Amelza Dahniel.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme Republik Indonesia (BNPT), Rycko Amelza Dahniel mengingatkan perlunya kewaspadaan bersama terkait masih adanya fenomena radikalisasi online. Kondisi inilah yang membuka jalan untuk aksi "lone wolf". 

Ryco mengamati pola semacam ini kerap kali menyasar remaja, anak dan perempuan. 

Baca Juga

"Kemajuan teknologi informasi, mendorong semakin masifnya online radicalization yang melahirkan self radicalization dan juga lone wolf," kata Rycko dalam keterangan yang diterima Republika, Selasa (19/9/2023). 

Berdasarkan hasil penelitian I-Khub Outlook BNPT 2023, menunjukkan tiga kelompok rentan yaitu remaja, anak dan perempuan, menjadi sasaran utama pola ini. 

"Ini kita harus waspadai bersama," lanjut Ryco. 

Ryco memandang fenomena tersebut dapat ditangani dengan terus membangun kesadaran publik secara bersama-sama melalui kontra radikalisasi di dunia digital. Tujuannya agar publik memiliki ketahanan diri sehingga terhindar dari ajaran - ajaran yang bertentangan dengan ideologi bangsa. 

Meski di tengah fenomena tersebut, Ryco menyebutkan adanya peningkatan tren toleransi di tengah masyarakat Indonesia yang juga disebabkan penurunan jumlah kelompok intoleran pasif sesuai dengan data Setara Institute tahun 2023. 

"Angka ini (nilai toleransi) meningkat disebabkan karena menyusutnya kelompok intoleran pasif  yang pada tahun 2016 sebesar 35,7% menjadi 22,4% di tahun 2023," ujar Rycko. 

Mantan Kapolda Jawa Tengah ini terus mengingatkan seluruh lapisan masyarakat untuk tetap waspada terhadap perubahan strategi yang dilakukan oleh kelompok radikal intoleran.

"Saya harap generasi muda dapat membangun Indonesia yang aman,damai dan harmoni," ujar Ryco. 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement