REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Malang nian nasib Gian Septiawan Ardani. Belum beranjak dewasa, bocah 8 tahun itu harus wafat karena ulah remaja tak tahu adab yang dengan kepongahan mengendarai sepeda motor secara free style. Kemudian hilang kendali dan menabrak tembok sebuah TPQ.
Tembok itu jatuh dan menimpa Gian yang sedang mengaji Alquran. Dia mengalami luka di bagian kepala. Namun tak terselamatkan, sehingga wafat. Ibarat kuncup. Gian baru hendak tumbuh menjadi generasi pecinta Alquran, tapi kemudian dihabisi oleh remaja tak tahu aturan mengendarai sepeda motor.
Siapakah Gian?
Berdasarkan penelusuran Republika, Gian adalah murid TPQ Masjid Raya Lubuk Minturun. Sehari-hari menjalani pendidikan di sekolah dasar sekitar sana hingga siang hari. Kemudian pulang ke rumah untuk beristirahat dan membantu orang tua di rumah.
Nah, pada sore hari, Almarhum rajin mengaji Alquran. Dia mengunjungi TPQ untuk mendaras Alquran. Sampai di sana dia mendirikan shalat terlebih dahulu. Setelah itu mengaji Alquan bersama kawan-kawannya.
“Kronologinya ya seperti yang di video. Anak kita ini masih belajar mengaji iqra. Mengajinya sore, setelah Ashar. Sebelum mengaji ambil wudhu siap-siap shalat Ashar,” ucap warga sekitar, Desriadi pada Rabu (20/9/2023)
Detik-detik korban tertimpa dinding beton ini terekam CCTV hingga beredar di media sosial. Terlihat, korban yang memakai seragam mengaji berlari menuju tempat wudhu. Di sana, sudah terdapat temannya. Lalu korban mengambil wudhu ditemani rekannya.
Kematian Gian menjadi kasus pidana yang kini diusut Polresta Padang. Unit Kecelakaan Lalu Lintas di sana meminta keterangan para saksi dan pihak korban. Juga mengamankan barang bukti.