Kamis 21 Sep 2023 10:02 WIB

Agar Kasus Gian si Pembaca Alquran Wafat, tak Terulang, ini Solusinya

Cukup Gian yang wafat karena ulah pengendara motor hilang kendali.

Ilustrasi balap liar.
Foto: Republika/Bowo Pribadi
Ilustrasi balap liar.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gian Septiawan Ardani, bocah 8 tahun di Padang, wafat saat membaca Alquran. Hal itu terjadi lantaran ulah bocah SMP mengendarai sepeda motor dengan free style, kemudian lepas kendali, sehingga menabrak tembok TPQ. Tembok itu jatuh menimpa Gian di sampingnya sehingga pergi meninggalkan dunia.

Bersepeda motor dengan gaya free style merupakan bagian dari upaya unjuk kebolehan. Hal itu akan baik bila dilakukan di area khusus seperti sirkuit. Bocah macam itu juga bisa menyalurkan minatnya melalui balapan resmi di sirkuit, tapi  terkadang ada pula yang menyalurkan mintanya dengan melakukan balapan liar atau kebut-kebutan di jalanan.

Baca Juga

Balap liar  adalah kegiatan beradu cepat kendaraan, baik sepeda motor maupun mobil, yang dilakukan di atas jalanan umum. Artinya, kegiatan ini sama sekali tidak digelar di lintasan balap resmi, melainkan di jalan raya.

Biasanya adu pamer kemampuan mesin sepeda motor itu dilakukan pada tengah malam sampai menjelang pagi hari saat suasana jalan raya sudah mulai lengang.

Balap liar dilakukan di jalan raya karena  tidak adanya fasilitas-fasilitas yang dapat mendukung kegiatan mereka, seperti tempat untuk kegiatan balap.

Disebut balap liar karena kegiatan itu dilakukan dengan cara sembunyi-sembunyi untuk menghindari larangan dari aparat kepolisian. Larangan yang dimaksud karena melanggar tata tertib lalu lintas.

Selain itu, kondisi fisik sepeda motor tidak seperti kondisi sepeda motor pada umumnya karena beberapa perlengkapan sudah dimodifikasi. Bahkan ada pula kelengkapan kendaraan yang dilepas seperti plat nomor polisi, spion, lampu serta ada juga kerangka sepeda motornya yang telah dipotong.

Balapan liar dinilai sangat mengganggu ketertiban umum, meresahkan atau bahkan dapat membahayakan masyarakat. Balap liar  sangat berisiko terjadi kecelakaan yang mengancam hilangnya nyawa orang. Maka tidak heran, jika aparat kepolisian gencar melakukan razia guna mencegah dampak bahaya akibat dari balap liar tersebut.

Meskipun lebih banyak dampak negatif yang ditimbulkan, aksi balapan liar ini masih terus terjadi. Aparat kepolisian sebagai pengayom masyarakat sudah sering menindak tegas para pelaku balap liar saat melakukan razia.

Faktor pendorong

Lihat halaman berikutnya >>>

 

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement