Kamis 21 Sep 2023 10:24 WIB

5 Pemuda Masuk Area Masjid, Meracau, dan Serang Pekerja

Pemuda mabuk tersebut diamankan polisi dan ditahan.

Tangkapan layar pemuda mabuk masuk masjid dan aniaya warga
Foto: dok web
Tangkapan layar pemuda mabuk masuk masjid dan aniaya warga

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA — Ulah beberapa pemuda berikut ini sungguh melewati batas. Mereka memasuki area masjid yang sedang direnovasi. Lokasinya di Masjid Baitul Muttaqin, Kecamatan Kedung, Kabupaten Jepara, Jawa Tengah, Ahad (17/9) lalu. 

Sampai di sana, mereka meracau, ngomong tak terarah. Lalu diperingatkan pekerja yang sedang merenovasi masjid. Bukannya sadar dan memperbaiki diri, para pemabuk ini malah menyerang pekerja yang menyampaikan pesan kebaikan tadi. 

Baca Juga

Menurut polisi, pemuda itu masuk masjid dalam kondisi mabuk dan bicara sembarangan. Tukang bangunan yang bekerja di masjid itu kemudian menegur pelaku. Tak terima, pelaku berjumlah lima orang memukuli dua tukang bangunan menggunakan besi.

Aksi mereka terekam CCTV berdurasi 30 detik. Kelakuan mereka tak dibiarkan. Warga dan pekerja di sekitar masjid turun tangan mengamankan mereka. Para pemabuk itu diamankan dan dimintai keterangan warga. Kemudian dibawa ke kantor polisi untuk menjalani proses hukum.

Kapolsek Kedung, AKP Anang Heriyanto, membenarkan kejadian tersebut terjadi di Masjid Besar Baitul Muttaqin. Pihaknya menyebutkan, total pelaku ada lima orang yang merupakan warga Desa Surodadi, Kecamatan Kedung. Semua identitas pelaku sudah dikantongi.

Kepada penyidik, pelaku mengaku dalam kondisi terpengaruh minuman beralkohol saat mengeroyok tukang bangunan tersebut. Sebelumnya, mereka habis pergi dari jalan-jalan sambil mabuk-mabukan.

Penyidik berupaya meminta keterangan korban, yaitu pekerja bangunan yang sempat dianiaya. Namun, kondisi mereka masih dalam pemulihan. Polisi berencana akan memintai keterangan ulang, baik pelaku maupun korban.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement