Kamis 21 Sep 2023 11:40 WIB

Sadis Banget, Begini Kekejaman Perlakuan Perusahaan Elon Musk Terhadap Monyet

Meski Elon Musk menyatakan tak ada monyet yang mati saat uji coba, faktanya berbeda.

Rep: Meiliza Laveda/ Red: Natalia Endah Hapsari
Pemilik startup chip otak Neuralink, Elon Musk, sempat mengatakan tidak ada monyet yang mati selama uji coba implan. Namun, laporan terbaru Wired tampaknya bertentangan/ilustrasi
Foto: EPA-EFE/MICHEL EULER / POOL MAXPPP OUT
Pemilik startup chip otak Neuralink, Elon Musk, sempat mengatakan tidak ada monyet yang mati selama uji coba implan. Namun, laporan terbaru Wired tampaknya bertentangan/ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Miliader sekaligus pemilik startup chip otak Neuralink, Elon Musk, mengatakan pada awal bulan ini bahwa tidak ada monyet yang mati selama uji coba implan. Namun, laporan terbaru dari Wired tampaknya bertentangan dengan pernyataan Musk. 

Dokumen publik yang diperoleh oleh Komite Dokter untuk Pengobatan Bertanggung Jawab (PCRM) menunjukkan bahwa subjek monyet Neuralink dimatikan setelah menderita berbagai komplikasi, termasuk diare berdarah, kelumpuhan parsial, dan edema serebral.

Baca Juga

Wired menulis bahwa dokumen tersebut menunjukkan seekor monyet jantan disuntik mati pada bulan Maret 2020 setelah implan tengkoraknya terlepas. Hasil nekropsi mengungkapkan kegagalan implan ini dapat dianggap murni mekanis dan tidak diperburuk oleh infeksi.

Dilansir The Verge, Kamis (21/9/2023), Wired mencatat eksperimen pada bulan Desember 2019 yang diuraikan dalam salah satu dokumen. Menurut dokumen itu, seekor monyet harus dimatikan setelah sepotong implan otak Neuralink putus selama proses pembedahan sehingga menyebabkan infeksi. 

Sementara monyet lain yang dikenal sebagai Hewan 15 mulai menekan kepalanya ke lantai tanpa alasan yang jelas beberapa hari setelah menerima implan. Sejak itu, kondisinya semakin menurun.

Hewan 15 mulai kehilangan koordinasi dan staf mengamati bahwa dia akan gemetar tak terkendali ketika melihat pekerja laboratorium. Kondisinya memburuk selama berbulan-bulan sampai staf akhirnya melakukan eutanasia.

Laporan nekropsi menunjukkan bahwa dia mengalami pendarahan di otaknya dan implan Neuralink membuat bagian korteks serebralnya rusak.

Selain mengeklaim tidak ada monyet yang mati karena implan Neuralink, Musk juga mengatakan memilih monyet yang sudah "sekarat." Namun, pernyataan tersebut bertentangan dengan ungkapan seorang mantan karyawan perusahaan. 

Menurut dia, perusahaan telah memelihara monyet-monyet itu sekitar satu tahun sebelum operasi dilakukan. Dia juga mengatakan perusahaan menerapkan pelatihan perilaku untuk program ini, sebuah jangka waktu yang akan mengecualikan subjek yang sudah berada di ambang kematian.

Tahun lalu, PCRM mengajukan pengaduan ke Departemen Pertanian AS (USDA), dengan tuduhan bahwa praktik Neuralink melanggar Undang-Undang Kesejahteraan Hewan. Neuralink juga menghadapi penyelidikan dari Departemen Transportasi AS atas tuduhan bahwa mereka secara ilegal mengangkut perangkat terkontaminasi yang diambil dari otak monyet. 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement