REPUBLIKA.CO.ID, BRAGA -- Pelatih Napoli, Rudi Garcia, menyayangkan timnya tidak bisa mengakhiri pertandingan ketika mendapatkan banyak peluang untuk mencetak gol dalam memastikan kemenangan lebih cepat atas SC Braga. Menurut dia, andai bisa mencetak gol lagi akan lebih menurunkan tekanan dan ketegangan.
Namun, Garcia senang dengan hasil akhir 2-1 untuk kemenangan Napoli atas Braga di pentas Liga Champions, Kamis (21/9/2023) dini hari WIB.
Gol kemenangan Napoli tercipta karena gol bunuh diri Sikou Niakate jelang waktu normal berakhir. Sebelumnya Di Lorenzo membawa Napoli unggul 1-0 sebelum Bruma menyamakan kedudukan 1-1. Garcia mengakui selalu sulit memenangkan pertandingan tandang di Liga Champions.
“Kami mencetak satu setengah gol karena yang kedua adalah gol mereka yang masuk ke gawang mereka sendiri, tapi kami masih mengusahakan umpan silang yang kencang itu karena apa pun bisa terjadi,” kata Garcia kepada Sky Sport Italia dilansir dari Football Italia.
Garcia tampak menghela nafas panjang ketika Di Lorenzo mencetak gol. Namun, katanya, hal tersebut bukan bentuk seperti keluar dari tekanan sebagai pelatih Napoli. Ia menegaskan anggapan bahwa menjadi pelatih Napoli sangat tertekan itu salah.
Garcia mengeklaim sangat wajar menghela nafas ketika tim sukses mencetak gol di saat banyak peluang yang gagal dimanfaatkan menjadi gol. Ia meminta kepada media tidak menanyakan hal yang tidak ada dalam pikirannya.
Garcia juga bicara tentang Kvicha Kvaratskhelia yang digantikan pada menit ke-66. Penampilannya tampak jauh dari bakatnya yang terlihat pada musim debutnya di Napoli. Menurut Garcia sang pemain masih perlu banyak menit bermain untuk mengasah kemampuannya. Garcia juga memuji kerja keras Victor Osimhen.
"Victor Osimhen berjuang keras dan berlari, itulah yang saya harapkan dari semua pemain saya, ketika tiba waktunya untuk bertahan, mereka semua membantu," kata Garcia menjelaskan.