Kamis 21 Sep 2023 13:19 WIB

Selain Malaikat, Allah Juga Kirimkan Bantuan Ini kepada Pasukan Perang Badar

Kisah mengenai hujan ini termaktub dalam Alquran Surat Al Anfal ayat 11.

Rep: Imas Damayanti/ Red: Ani Nursalikah
Ilustrasi Padang Pasir
Foto: Pixabay
Ilustrasi Padang Pasir

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Perang Badar merupakan perang yang sangat bersejarah bagi umat Islam. Dengan jumlah pasukan umat Muslim yang jauh lebih sedikit dari pasukan kaum musyrikin, Allah SWT memberikan bantuan-bantuan-Nya sehingga umat Islam berhasil memenangkan peperangan.

Sayyid Quthb dalam kitab Tafsir fi Zhilalil Quran menjelaskan, salah satu yang menjadi bala bantuan bagi pasukan umat Muslim di medan Perang Badar adalah diturunkannya hujan oleh Allah SWT. Kisah mengenai hujan ini termaktub dalam Alquran surah al-Anfal ayat 11.

Baca Juga

Allah SWT berfirman, “Iz yughashshiikumun nu'assa amanatam minhu wa yunazzilu 'alaikum minas samaaa'i maaa'al liyutah hirakum bihii wa yuzhiba 'ankum rijzash Shaitaani wa liyarbita 'ala quluubikum wa yusabbita bihil aqdaam.”

Artinya, “(Ingatlah), ketika Allah membuat kamu mengantuk untuk memberi ketenteraman dari-Nya, dan Allah menurunkan air (hujan) dari langit kepadamu untuk menyucikan kamu dengan (hujan) itu dan menghilangkan gangguan-gangguan setan dari dirimu dan untuk menguatkan hatimu serta memperteguh telapak kakimu (teguh pendirian).”

Maka, menurut Sayyid Quthb, hal ini merupakan kisah tentang bantuan Allah kepada kelompok Muslim beberapa saat sebelum berperang. Ali bin Thalhah meriwayatkan dari Ibnu Abbas, katanya, “Nabi turun ketika berjalan ke Badar, sedangkan antara kaum musyrikin dan tempat air terdapat bukit pasir. Kaum Muslimin tertimpa kelemahan yang amat. Setan menimbulkan kejengkelan dan membisikkan ke dalam hati kaum Muslimin, ‘Kamu menganggap dirimu sebagai wali Allah. Di tengah-tengah kamu ada Rasul-Nya, tetapi kamu dikalahkan oleh kaum musyrikin dalam memperebutkan tempat air, dan kamu kerjakan sholat dalam keadaan junub?’

Lalu, Allah menurunkan hujan yang lebat atas mereka. Sehingga, kaum Muslimin dapat minum dan mandi. Allah menghilangkan bisikan setan yang kotor itu, dan menjadikan pasir itu mengeras ditimpa hujan. Sehingga, manusia dan binatang dapat melewatinya.

Maka, mereka dapat mendatangi kaum musyrikin itu, dan Allah membantu Nabi-Nya dengan seribu malaikat. Malaikat Jibril berada pada kelompok yang 500, dan Malaikat Mikail pada kelompok malaikat yang 500 lagi.”

Hal itu terjadi sebelum Rasulullah melaksanakan usulan Al Habban Ibnul Mundzir tentang strategi menguasai tempat air di Badar, dan memantapkan hati di balik itu. Pada malam itu, sebelum dilaksanakannya usulan Al Habbab ibnul Mundzir, keadaan kaum Muslimin yang turut dalam Perang Badar seperti yang disebutkan Allah. Pertolongan yang mereka dapatkan itu merupakan pertolongan campuran, material, dan spiritual.

Air di padang pasir merupakan materi yang sangat penting bagi kehidupan, lebih dari itu sebagai sarana kemenangan. Tentara yang ketiadaan air di padang pasir akan kehilangan semangat sebelum menghadapi peperangan. Kemudian, kondisi kejiwaan yang mengiringi dalam situasi seperti itu kemudian ditambah dengan was-was bisikan setan akan sangat menjadi hambatan yang luar biasa.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement