Kamis 21 Sep 2023 14:57 WIB

Trump Janji Perpanjang Larangan Perjalanan Negara Muslim Jika Terpilih Lagi

Trump tidak memberi perincian, termasuk bagaimana rencana memperluas larangan itu.

Rep: Rossi Handayani/ Red: Ani Nursalikah
Mantan presiden AS Donald Trump berbicara pada rapat umum Pemimpin Monumental Partai Republik South Dakota Jumat, 8 September 2023, di Rapid City, S.D.
Foto: AP Photo/Toby Brusseau
Mantan presiden AS Donald Trump berbicara pada rapat umum Pemimpin Monumental Partai Republik South Dakota Jumat, 8 September 2023, di Rapid City, S.D.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Mantan presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengatakan jika terpilih kembali, ia akan memperluas larangan perjalanan bagi orang-orang dari negara-negara mayoritas Muslim. Bahkan dia akan mengirim ribuan tentara yang berbasis di luar negeri ke perbatasan AS-Meksiko untuk menghentikan migrasi.

Trump berbicara kepada para pendukungnya di Iowa pada Rabu (20/9/2023), di mana kontes pencalonan pertama Partai Republik untuk pemilu November 2024 akan diadakan pada Januari. Trump memperluas larangan perjalanan bagi orang-orang dari beberapa negara dengan populasi mayoritas Muslim selama masa kepresidenannya dari 2017 hingga 2021.

Baca Juga

Kemudian juga menyebut rekor penyeberangan perbatasan AS-Meksiko ilegal di bawah pemerintahan Presiden Joe Biden sebagai sebuah invasi, Trump berusaha menyalahkan pemerintahan saat ini atas masalah tersebut. Biden, seorang Demokrat, mencalonkan diri untuk dipilih kembali dan mungkin akan melakukan pemilihan ulang melawan calon terdepan dari Partai Republik, Trump.

“Setelah saya dilantik, saya akan segera menghentikan setiap kebijakan perbatasan terbuka yang dilakukan pemerintahan Biden,” kata Trump pada rapat umum di Dubuque, dilansir dari laman TRT World, Kamis (21/9/2023).

“Saya tegaskan bahwa kita harus menggunakan segala sumber daya yang diperlukan untuk menghentikan invasi, termasuk memindahkan ribuan tentara yang saat ini ditempatkan di luar negeri,” kata dia.

Trump tidak memberikan banyak perincian, termasuk bagaimana ia berencana memperluas larangan yang diberlakukan di negara-negara mayoritas Muslim. Tidak jelas apakah Trump akan menghadapi hambatan hukum dalam menerapkan tindakan tersebut.

Di sisi lain pemerintahan Biden telah membela kebijakan perbatasannya. Mereka menyatakan pihaknya menggunakan alat yang tersedia, sambil meminta Kongres untuk mengesahkan undang-undang untuk memperbaiki sistem yang rusak.

Kebanyakan orang yang ingin melintasi perbatasan selatan AS berasal dari negara-negara Amerika Tengah. Saingan Trump telah meningkatkan retorika mereka mengenai imigrasi dalam beberapa pekan terakhir, menjanjikan tindakan keras terhadap penyeberangan di perbatasan AS-Meksiko sebagai tanda pentingnya masalah ini bagi pemilih utama Partai Republik.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement