Kamis 21 Sep 2023 15:05 WIB

Krisis Air Bersih di Jakbar, PAM Jaya Sebut Akibat Kemarau Panjang

Sejumlah wilayah di Jakarta Barat dan Utara kesulitan mendapatkan pasokan air bersih.

Rep: Eva Rianti/ Red: Erik Purnama Putra
Direktur Utama PAM Jaya, Arief Nasrudin.
Foto: Republika/Haura Hafizhah
Direktur Utama PAM Jaya, Arief Nasrudin.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PAM Jaya menginformasikan adanya penurunan kualitas air baku di Instalasi Pengelolaan Air (IPA) Hutan Kota, Jakarta Barat (Jakbar) yang mengakibatkan terjadi gangguan layanan air bersih yang tersuplai dari IPA Hutan Kota. PAM Jaya menyebut, kendala pasokan air bersih itu terjadi lantaran masalah cuaca yang melanda Jakarta.

 

Baca Juga

"Bentuk gangguan tersebut berupa terjadinya penurunan suplai air yang terjadi sejak 8 September 2023. Salah satu penyebab utama kejadian tersebut merupakan dampak dari kemarau panjang yang melanda Kota Jakarta," kata Direktur Utama PAM Jaya Arief Nasrudin di Jakarta, Kamis (21/9/2023).

Arief menuturkan, wilayah yang terdampak suplai air berkurang dan terhenti tersebar di berbagai kelurahan di Jakbar dan Jakarta Utara. Perinciannya, di Kelurahan Penjaringan, Pejagalan, Pluit, Kapuk, Kalideres, Rawa Buaya, Pegadungan, Cengkareng Barat, dan Cengkareng Timur serta Pegadungan.

Kemudian, di Kelurahan Semanan, Duri Kosambi, Wijaya Kusuma, Jelambar Barat, Kapuk Muara, Tegal Alur, Kamal, Kamal Muara, dan sekitarnya. Wilayah Hutan Kota, kata Arief, merupakan titik terjauh dari pompa PAM Jaya dan letaknya mendekati laut.

"Kemarau panjang ini menyebakan interusi air laut ke air sungai sehingga mengakibatkan total TDS (total disolve solid) yang menjadi kualitas air tidak sesuai dengan permenkes," jelas Arief.

Dia menjelaskan, berdasarkan standar Permenkes Nomor 492 Tahun 2010, TDS air harus di bawah 200 mg per liter. Sedangkan saat ini TDS air baku yang ada di IPA Hutan Kota mencapai 2.000 mg per liter. Adapun teknologi di IPA Hutan Kota memang tidak diperuntukan desalinasi.

Hal itu yang menyebabkan PAM Jaya harus menyetop IPA Hutan Kota yang suplainya sebanyak 450 liter per detik. "Dampak dari pemberhentian tersebut mengakitbatkan daerah yang sebelumnya mendapatkan suplai air dari IPA Hutan Kota menjadi terhenti," jelas Arief.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement