REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) meluncurkan program Training of Trainer (TOT) bagi 1.000 pengajar Alquran bahasa isyarat dalam Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Baznas 2023.
"Kami meluncurkan program TOT bagi para pengajar yang akan mengajari bahasa isyarat membaca Alquran," ujar Ketua Baznas RI Noor Achmad di Jakarta, Kamis (21/9/2023).
Noor mengatakan bahwa kelompok disabilitas perlu mendapatkan kesempatan yang sama dalam menjalani kehidupannya sehari-hari, termasuk belajar membaca Alquran lewat bahasa isyarat.
"Tujuannya agar disabilitas tuli, yang jumlahnya lebih dari 2,5 juta orang ini, bisa membaca Alquran dengan bahasa isyarat," kata dia.
Nantinya, selain meluncurkan pengajar Alquran bahasa isyarat, Baznas juga akan memperbanyak mushaf Alquran bahasa isyarat yang diproduksi Lajnah Pentashihan Mushaf Al Quran (LPMQ) Balitbang Diklat Kemenag.
"Mushaf ini bertujuan memberikan afirmasi layanan keagamaan kepada teman-teman tuli. Mushaf ini baru pertama kali di Indonesia bahkan dunia," katanya.
Sebelumnya, LPMQ Kemenag juga telah mengeluarkan Mushaf Alquran Braille yang diperuntukkan bagi kelompok difabel netra. Ketua Asosiasi Tuli Muslim Indonesia (ATMI) Rama Syahti mendukung program TOT pengajar Alquran bahasa isyarat yang diluncurkan Baznss dalam kesempatan Rakornas 2023 tersebut.
Menurut dia, penting menyosialisasikan bahasa isyarat kepada masyarakat. "Kami ingin Baznas, pemerintah, dan masyarakat menyadari bahwa teman-teman tuli membutuhkan akses pada bahasa isyarat," kata.