Kamis 21 Sep 2023 18:37 WIB

Rusia akan Blokir YouTube?

Pada Maret 2022, Pengadilan Moskow menetapkan Meta sebagai organisasi ekstremis.

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Nidia Zuraya
Youtube (Ilustrasi)
Foto: Flickr
Youtube (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW – Pemerintah Rusia membantah kabar yang menyebutnya akan memblokir situs YouTube di negaranya. Moskow menyatakan sama sekali tidak memiliki rencana untuk melakukan hal tersebut.

“Isu pemblokiran YouTube tidak ada dalam agenda,” kata Menteri Pengembangan Digital, Komunikasi, dan Media Massa Rusia Maksut Shadayev kepada awak media di sela-sela forum Kazan Digital Week, dikutip laman kantor berita Rusia, TASS, Rabu (20/9/2023).

Baca Juga

Dia menambahkan, sama seperti YouTube, Rusia juga tidak memiliki rencana memblokir aplikasi perpesanan instan WhatsApp. WhatsApp diketahui dimiliki oleh Meta, yang juga perusahaan induk dari Instagram dan Facebook. Pada Maret 2022 lalu, Pengadilan Tverskoy, Moskow, telah menetapkan Meta sebagai “organisasi ekstremis”.

Putusan pengadilan itu berujung pada dilarangnya Instagram dan Facebook. Namun WhatsApp dikecualikan dan tetap diizinkan di Rusia. Sebelum dilarang, Rusia terlebih dulu membatasi akses ke Facebook dan memblokir Instagram.

Langkah itu dilakukan setelah Meta menyampaikan akan mengizinkan para pengguna platform mereka di Ukraina untuk mengunggah pesan berisi seruan kekerasan terhadap Presiden Rusia Vladimir Putin. Hal itu terkait keputusan Putin menyerang Ukraina.

Presiden Global Affairs Meta Nick Clegg sempat mengklarifikasi aturan unggahan tentang 'seruan untuk kekerasan seorang kepala negara'. Clegg mengubah kebijakan tersebut dengan keterangan 'seruan untuk kekerasan kepada seorang kepala negara dilarang'.

Kasus Wikipedia

Pada April lalu, Menteri Perkembangan Digital, Komunikasi, dan Media Massa Rusia Maxut Shadayev mengatakan, negaranya belum berencana memblokir situs Wikipedia di negara tersebut. Hal itu diungkapkan tak lama setelah Pengadilan Moskow menjatuhkan denda kepada pengelola Wikipedia, yakni Wikimedia Foundation, karena menolak menghapus artikel berbahasa Rusia yang dianggap menyesatkan tentang serangan ke Ukraina.

“Kami belum memblokir Wikipedia, belum ada rencana seperti itu untuk saat ini,” kata Shadayev, 18 April 2023 lalu, dilaporkan kantor berita Interfax.

Wikipedia adalah salah satu dari sedikit sumber informasi independen yang bertahan dalam bahasa Rusia sejak Moskow mengintensifkan aksi pengekangan dan penyensorannya terhadap konten-konten daring. Pengawasan ketat konten-konten daring diluncurkan sejak Rusia mengerahkan serangan ke Ukraina.

Wikipedia telah menyatakan akan terus menyediakan akses kepada para penutur bahasa Rusia di seluruh dunia yang menemukan nilai di situsnya. Wikipedia juga akan berusaha melindungi hak setiap orang untuk mengaksesnya.

Pada 13 April 2023 lalu, Pengadilan Moskow memutuskan menjatuhkan denda sebesar 2 juta rubel kepada Wikimedia Foundation, organisasi nirlaba yang mengelola situs Wikipedia. Hukuman denda dijatuhkan karena Wikimedia menolak menghapus artikel berbahasa Rusia tentang invasi ke Ukraina di Wikipedia.

Kantor berita Rusia, TASS, mengungkapkan, Wikimedia Foundation telah gagal memenuhi tuntutan lembaga pengawas komunikasi Rusia, Roskomnadzor, untuk menghapus artikel di Wikipedia yang berisi 'informasi palsu'.

Artikel yang dimaksud berjudul 'Pendudukan Rusia di Wilayah Zaporizhzhia'. Zaporizhzhia adalah satu dari empat wilayah Ukraina yang dianeksasi oleh Rusia pada September tahun lalu.

Kala itu, manajer hukum senior Wikimedia Foundation Leighanna Mixter mengungkapkan, Wikimedia belum menghapus artikel yang dipermasalahkan. Dia juga mengatakan bahwa Wikimedia akan menggugat vonis yang dijatuhkan Pengadilan Moskow.

“Perintah (penghapusan) ini adalah bagian dari upaya berkelanjutan oleh Pemerintah Rusia untuk membatasi penyebaran informasi yang andal dan bersumber baik di negara ini,” ujar Mixter seraya menegaskan bahwa Wikimedia akan menolak semua upaya untuk mengekang pengetahuan bebas.

Dia mengungkapkan, Wikimedia telah menerima perintah penghapusan atau penurunan artikel dalam beberapa bulan terakhir sebelum adanya vonis pengadilan. Namun Mixter meyakini, selain sejalan dengan kebijakan Wikipedia, artikel-artikel itu memiliki sumber yang baik.

“Diperbaiki oleh editor sukarela Wikipedia dengan lebih banyak kutipan dan informasi terkini,” katanya.

Pada April lalu, Wikimedia memiliki dua banding aktif untuk denda terkait pemberitahuan penghapusan topik mengenai invasi Ukraina. Mixter menyebut kasus terbaru tidak menghadirkan masalah hukum baru.

Wikipedia tak hanya sekali didenda karena menolak menghapus yang dilabeli Moskow sebagai “informasi palsu” tentang perang di Ukraina.

Pada November 2022, Wikimedia didenda 2 juta rubel karena menolak menghapus informasi palsu di tujuh artikel Wikipedia tentang 'operasi militer khusus' Rusia di Ukraina. Salah satu informasi yang diminta dilenyapkan adalah soal pembantaian warga sipil di Bucha. Moskow diketahui telah membantah bertanggung jawab dalam kejadian di Bucha. 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement