REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua DPP Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Djarot Saiful Hidayat menjelaskan, bakal calon wakil presiden (cawapres) untuk Ganjar Pranowo masih terus berproses oleh para ketua umum partai politik pengusung. Bahkan, hal tersebut juga didiskusikan dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
"Semuanya itu atas dasar juga pembicaraan dengan ketua-ketua umum partai kerja sama. Jadi, nggak bisa sepihak, termasuk juga pembicaraan diskusi dengan Pak Ganjar Pranowo, termasuk juga diskusi dengan Pak Jokowi," ujar Djarot di Kantor DPP PDIP, Jakarta, Kamis (21/9/2023).
Dia juga mengungkapkan, adanya nama lain kandidat bakal cawapres untuk Ganjar. Sosoknya tak hanya berputar di nama Mahfud MD atau Sandiaga Salahuddin Uno.
"Ada (nama lain), makanya ditunggu aja ya, kapan momen yang tepat (untuk diumumkan). Jadi kita tunggu kata Pak Hasto element of surprise, bisa orangnya, bisa tanggalnya, kapan disampaikan, bisa tempatnya, momennya, jadi kita tunggu aja," ujar Djarot.
Ditanya, apakah partai politik pengusung Ganjar menunggu Prabowo Subianto untuk mengumumkan bakal cawapresnya? ia menjawab sebaiknya begitu. Namun, ia menyebut bahwa hal tersebut bukan bagian dari strategi politiknya.
"Bukan (strategi politik), memang sebaiknya begitu (menunggu Prabowo mengumumkan bakal cawapresnya). Jadi tenang saja," ujar Djarot.
Kubu pengusung Ganjar Pranowo siap mengikuti aturan Komisi Pemilihan Umum (KPU) jika pendaftaran calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) dipercepat menjadi 10-16 Oktober 2023. Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Hasto Kristiyanto menjelaskan bahwa pembahasannya cawapres membutuhkan banyak pertimbangan.
"Yang jelas pada masa-masa pendaftaran itulah nanti momentumnya dan apakah mau diumumkan sebelumnya atau pada masa pendaftaran. Itu nanti merupakan titik temu antara berbagai aspek yang sifatnya strategis," ujar Hasto di Kantor Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar, Jakarta, Rabu (20/9/2023).
Sebelum pengumuman bakal cawapres untuk Ganjar, pihaknya memeprtimbangkan kalkulasi elektoral, dukungan dari rakyat, hingga kesiapan dari seluruh tim pemenangan. TPN pun dipersiapkan untuk merumuskan strategi dengan menjadikan pertimbangan tersebut menjadi acuan.
"Sehingga pada saat pendaftaran nanti, visi-misi calon presiden dan calon wakil presiden, Tim Pemenangan Nasional itu semuanya siap untuk diserahkan. Yang saat ini sedang tahap finalisasi terkait dengan visi misi calon presiden dan calon wakil presiden," ujar Hasto.
"Apalagi kemarin Pak Ganjar sudah bercermin dengan menampilkan suatu gambaran tentang kepemimpinan yang harus dijalankan, amanahnya dari orang tuanya, amanah dari rakyat. Nah ini menjadi suatu bangunan yang sangat penting tentang nilai-nilai moral dari pemimpin," sambungnya.