Kamis 21 Sep 2023 22:02 WIB

Najwa Bela Ganjar Soal Sebut Lulusan Terbaik Harus Jadi Dosen

Menurut Najwa, konteks pembicaraan Ganjar adalah pentingnya dunia pendidikan.

Red: Gilang Akbar Prambadi
Bakal calon presiden (Bacapres) dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Ganjar Pranowo (kiri) bersama Najwa Shihab saat Mata Najwa 3 Bacapres Bicara Gagasan di Grha Sabha Pramana, UGM, Yogyakarta, Senin (19/9/2023). Selama 90 menit Bacapres Ganjar Pranowo ditantang berbicara gagasan dan menjawab pertanyaan bagaimana nanti memimpin Indonesia yang dipandu oleh Najwa Shihab. Topik paling banyak dipilih yakni terkait Korupsi dan Penegakan Hukum, lapangan kerja, dan kebebasan berpendapat paling banyak disorot untuk Ganjar yang tampil pada sesi kedua.
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
Bakal calon presiden (Bacapres) dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Ganjar Pranowo (kiri) bersama Najwa Shihab saat Mata Najwa 3 Bacapres Bicara Gagasan di Grha Sabha Pramana, UGM, Yogyakarta, Senin (19/9/2023). Selama 90 menit Bacapres Ganjar Pranowo ditantang berbicara gagasan dan menjawab pertanyaan bagaimana nanti memimpin Indonesia yang dipandu oleh Najwa Shihab. Topik paling banyak dipilih yakni terkait Korupsi dan Penegakan Hukum, lapangan kerja, dan kebebasan berpendapat paling banyak disorot untuk Ganjar yang tampil pada sesi kedua.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --  Najwa Shihab enggan pernyataan bakal calon presiden (Bacapres) Ganjar Pranowo berpolemik terkait soal profesi jurnalis, dalam program Mata Najwa on Stage Yogyakarta di Universitas Gadjah Mada (UGM) yang bertajuk '3 Bacapres Bicara Gagasan'.

Menurut Najwa, konteks pembicaraan Ganjar adalah pentingnya dunia pendidikan diisi oleh orang-orang baik dan yang terbaik. Sebab, hal itu akan meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia, sehingga Sumber Daya Manusia (SDM) Indonesia semakin meningkat. 

Baca Juga

"Jadi bukan soal tersinggung, biasa saja, agar tidak ke mana-mana. Pernyataan Ganjar Pranowo maksudnya rasanya tentang pentingnya institusi pendidikan mendapatkan orang-orang terbaik," kata Najwa kepada wartawan, saat dimintai tanggapannya terkait hal tersebut, Kamis (21/9/2023).

Dalam program itu, Ganjar menyarankan agar lulusan terbaik di kampus sebaiknya bekerja sebagai dosen, bukan bekerja dibidang lain. 

Dalam konteks itu, Najwa menjelaskan, saat itu ia merespon pernyataan Ganjar karena ingin mengetahui yang dimaksud dari Ganjar. Sebab, pernyataan itu bisa disalah pahami oleh publik.

"Saya tentu perlu merespons saat itu karena tugas jurnalis, kan, menjernihkan apa yang mungkin masih abu-abu. Makanya saya katakan bahwa profesi jurnalis itu membanggakan," ucapnya. 

 

Najwa berharap masyarakat memahami apa yang menjadi isi pembicaraan dalam program tersebut. Serta, tidak berpolemik dengan adanya informasi yang tidak lengkap dan tidak jelas konteksnya.

"Saya senang dengan antusiasme publik terhadap berbagai isi dialog kemarin, tapi juga berharap publik jangan terjebak hanya fokus ke potongan-potongan detil dan kontroversial dari percakapan. Tapi sesuai tujuan awal acara ini diadakan, bisa melihat secara utuh gagasan -gagasan atau visi programatik dari tiap bacapres," kata Najwa. 

"Yang penting kita semua sepakat, tiap profesi, baik jurnalis, MC, politikus, guru dan dosen, juga profesi lain, punya peran pentingnya masing-masing. Dan di tiap-tiap profesi, sangat dibutuhkan orang-orang terbaik," ujar Najwa.  

Sekadar informasi, pernyataan Ganjar yang menjadi polemik itu dalam program Mata Najwa on Stage, Selasa (19/8/2023).

Saat itu, Ganjar menyarankan agar lulusan terbaik di kampus sebaiknya bekerja sebagai dosen. "Sepuluh besar lulusan terbaik itu jadi dosen, iya dong masa jadi MC?" kata Ganjar.

"Siapa Mas MC? Saya Jurnalis, bukan MC" jawab Najwa. "Bukan, bukan, jurnalis lah kalau begitu," timpal Ganjar. Pernyataan itu pun viral di media sosial.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement