REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Humpuss Maritim Internasional Tbk (HUMI) merealisasikan komitmen penerapan prinsip Environment Social Governance (ESG). Salah satunya dengan mengikuti standardisasi sistem pengelolaan lingkungan yang berstandar internasional.
“Bertepatan dengan hari ulang tahun perusahaan, kami menerima 3 Sertifikat ISO, salah satunya 14001:2015 tentang Environmental Management System. Hal tersebut selaras dengan komitmen perusahaan melaksanakan kegiatan operasional yang berwawasan lingkungan seperti yang diharapkan investor,” kata Direktur Utama HUMI, Tirta Hidayat.
Perolehan sertifikat itu, menurut dia, sekaligus membuktikan bahwa perseroan telah memiliki standar penerapan sistem manajemen lingkungan dengan tujuan tercapainya keseimbangan antara lingkungan, masyarakat/sosial dan ekonomi.
Penerapan prinsip ESG menjadi sangat penting dalam dunia bisnis yang arahnya untuk pencapaian SDGs. Selain itu, perusahaan berbasis ESG dinilai relatif lebih resilient atau memiliki ketahanan yang tinggi pada masa krisis, dan dapat menciptakan value maupun keuntungan dalam jangka panjang.
Jika suatu perusahaan mampu menerapkan ESG dengan baik, hal ini akan menambah kepercayaan investor terhadap perusahaan tersebut. Ini menyusul kian pesatnya kebutuhan investor atas penilaian perusahaan yang menerapkan prinsip tersebut.
Investor yang fokus terhadap ESG diketahui juga lebih sering berpartisipasi dalam pertemuan pemegang saham perusahaan terbuka di seluruh dunia.
Selain sertifikat pengelolaan lingkungan, HUMI juga mendapatkan Sertifikat ISO 9001:2015 Quality Management System dari Lembaga Sertifikasi ACM Indonesia, yang merupakan perwakilan dari Lembaga sertifikasi internasional AMTIVO yang berpusat di Inggris.
Tirta mengatakan perolehan sertifikat tersebut sekaligus menjadi penanda bahwa perusahaan telah menerapkan sistem manajemen mutu berstandar internasional. Sistem manajemen kualitas digunakan untuk menetapkan kebijakan dan sasaran mutu (quality objective) serta pencapaian perusahaan di kemudian hari.
“Sertifikat ISO ketiga yang diperoleh, yakni Sertifikat ISO 45001:2018 Occupation Health and Safety Management System, ini sekaligus sebagai penanda, bahwa kami, juga menerapkan sistem manajemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja," paparnya.
Sertifikat itu, lanjut Tirta, sekaligus sebagai standar kerja yang bertujuan mencegah terjadinya cidera akibat pekerjaan, untuk karyawan di darat khususnya di lautan (awak kapal). Termasuk menderita sakit saat kerja dan setelah bekerja, serta sebagai komitmen perusahaan dalam menyediakan tempat kerja yang aman dan sehat sesuai dengan prinsip ESG di Indonesia dan global.
ESG merupakan konsep yang lebih mengedepankan kegiatan pembangunan, investasi, atau bisnis yang berkelanjutan. Tiga variabel utamanya yakni environmental (lingkungan), social (sosial), dan governance (tata kelola).
Perusahaan yang menerapkan prinsip ESG diketahui akan menjalankan praktik bisnis dan investasinya dengan cara mengintegrasikan dan mengimplementasikan prinsip-prinsip pelestarian lingkungan, tanggung jawab sosial, dan tata kelola yang baik sesuai dengan objektif jangka panjang perusahaan.