Jumat 22 Sep 2023 08:54 WIB

India akan Kurangi Staf Diplomatik Kanada di New Delhi

India juga telah menghentikan layanan visa Kanada

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Esthi Maharani
India akan mengurangi staf diplomatik Kanada di New Delhi dan telah menghentikan layanan visa.
Foto: AP Photo/Muhammad Sajjad
India akan mengurangi staf diplomatik Kanada di New Delhi dan telah menghentikan layanan visa.

REPUBLIKA.CO.ID, NEW DELHI -- India akan mengurangi staf diplomatik Kanada di New Delhi dan telah menghentikan layanan visa. Langkah ini berlangsung di tengah pertikaian mengenai pembunuhan seorang separatis Sikh.

“Kami telah memberi tahu pemerintah Kanada bahwa harus ada keseimbangan dalam kehadiran diplomatik. Jumlah mereka di sini jauh lebih tinggi dibandingkan di Kanada. Saya berasumsi akan ada pengurangan," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri India, Arindam Bagchi, dilaporkan Al Arabiya, Kamis (21/9/2023).

Baca Juga

Perdana Menteri Kanada, Justin Trudeau, menuduh agen-agen India berperan dalam pembunuhan seorang aktivis Sikh, Hardeep Singh Nijjar di dekat Vancouver pada Juni. Dampak dari tuduhan ini memicu pengusiran diplomatis dan penolakan keras dari India. New Delhi mengatakan, setiap dugaan bahwa India berperan dalam pembunuhan Nijjar adalah tidak masuk akal.

New Delhi telah berhenti menangani permohonan visa untuk Kanada. India berpendapat, ancaman keamanan mengganggu pekerjaan pejabat mereka.

“Untuk saat ini, karena situasi keamanan di Kanada dan karena kelambanan pemerintah Kanada, kami telah menghentikan layanan visa untuk sementara waktu,” kata Bagchi.

Beberapa jam sebelumnya, komisi tinggi Kanada mengatakan akan menyesuaikan jumlah diplomat di India setelah adanya ancaman di berbagai media sosial terhadap staf mereka. “Mengingat situasi saat ini di mana ketegangan meningkat, kami mengambil tindakan untuk menjamin keselamatan diplomat kami,” kata misi Kanada dalam sebuah pernyataan.

Misi Kanada tersebut tidak memberikan rincian lebih lanjut mengenai jumlah orang yang keluar. Namun misi itu mengatakan, kantornya tetap beroperasi. Mereka menyerukan keselamatan stafnya harus terjamin.

“Kami berharap India memberikan keamanan bagi diplomat dan petugas konsulat kami yang terakreditasi di India, sama seperti kami terhadap keamanan mereka,” kata misi Kanada.

Pada Senin (18/9/2023) Ottawa mengusir seorang diplomat yang merupakan kepala dinas intelijen luar negeri India di Kanada. Langkah inu mendorong New Delhi memerintahkan diplomat Kanada untuk pergi.  Penangguhan visa terjadi sehari setelah Kementerian Luar Negeri India menyatakan keprihatinannya atas keselamatan warga negaranya di Kanada, karena kejahatan rasial dan kekerasan kriminal.

“Ancaman khususnya menyasar diplomat India dan kelompok masyarakat India yang menentang agenda anti-India,” kata pernyataan Kementerian Luar Negeri India.

Nijjar tewas ditembak oleh dua penyerang bertopeng di luar kuil Sikh yang dia pimpin di Surrey, pinggiran Kota Vancouver. Nijjar adalah seorang aktivis pembentukan negara Sikh yang dikenal sebagai Khalistan. Nijjar dicari oleh pihak berwenang India karena dugaan terorisme dan konspirasi untuk melakukan pembunuhan.

Pemerintah India menuduh Kanada menutup mata terhadap aktivitas kelompok nasionalis Sikh radikal yang menganjurkan pembentukan negara merdeka yang akan dibentuk di India utara. Ada tanda-tanda krisis yang terjadi sebelum Trudeau mengungkapkan penyelidikan atas kematian Nijjar

Perdana Menteri India, Narendra Modi menyatakan, keprihatinan yang kuat terhadap berlanjutnya aktivitas elemen ekstremis anti-India di Kanada dalam pertemuannya dengan Trudeau di KTT G20 awal bulan ini.  Kanada juga telah menunda negosiasi perjanjian perdagangan bebas dengan India. Pekan lalu menteri perdagangan Kanada membatalkan perjalanan ke India yang direncanakan pada Oktober.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement