Jumat 22 Sep 2023 10:49 WIB

Ukraina Kesal Polandia Setop Kirim Bantuan Senjata

Polandia sampai saat ini dipandang sebagai salah satu sekutu paling setia Ukraina

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Esthi Maharani
Polandia memutuskan tidak lagi mengirim bantuan senjata ke Ukraina dan akan fokus membangun kembali persediaan senjatanya sendiri
Foto: EPA-EFE/RADEK PIETRUSZKA POLAND
Polandia memutuskan tidak lagi mengirim bantuan senjata ke Ukraina dan akan fokus membangun kembali persediaan senjatanya sendiri

REPUBLIKA.CO.ID, WARSAWA  -- Polandia memutuskan tidak lagi mengirim bantuan senjata ke Ukraina, di tengah memburuknya hubungan bilateral akibat perselisihan gandum. Juru bicara Pemerintah Polandia mengatakan, mereka akan melakukan pengiriman senjata ke Ukraina sesuai dengan kesepakatan yang telah disepakati sebelumnya.

Keputusan Polandia untuk memperpanjang larangan impor gandum Ukraina telah membuat Kiev kesal. Polandia sampai saat ini dipandang sebagai salah satu sekutu paling setia Ukraina dalam perangnya dengan Rusia.

Baca Juga

Perdana Menteri Polandia, Mateusz Morawiecki pada Rabu (19/9/2023) mengatakan, negaranya tidak lagi mengirim bantuan senjata ke Ukraina. Polandia akan fokus membangun kembali persediaan senjatanya sendiri.

“Saya ingin memberi tahu Anda bahwa Polandia hanya mengirim pasokan amunisi dan persenjataan yang telah disepakati sebelumnya. Ini termasuk hasil dari kontrak yang ditandatangani dengan Ukraina," kata juru bicara pemerintah, Piotr Muller kepada kantor berita pemerintah PAP pada Kamis (21/9/2023).

Menteri Kekayaan Negara, Jacek Sasin, mengatakan perselisihan mengenai impor gandum tidak berpengaruh terhadap dukungan Polandia kepada Ukraina melawan Rusia. Namun, Warsawa perlu menambah persediaan senjatanya sendiri.

“Dalam hal ini, kepentingan Polandia adalah yang utama. Kami tidak bisa melucuti senjata tentara Polandia, kami tidak bisa menghilangkan senjata yang diperlukan untuk keamanan kami," ujar Sasin.

Polandia telah memasok sejumlah senjata, antara lain tank T-72 dan Leopard, kendaraan lapis baja, dan howitzer ke Ukraina sejak invasi Rusia pada 24 Februari 2022. Warsawa belum menerbitkan daftar lengkap semua material yang diberikannya.

Duta besar Ukraina untuk Polandia mengambil tindakan untuk meredakan ketegangan, dengan mengatakan, tidak ada orang di Ukraina yang tertarik untuk menciptakan masalah bagi petani Polandia. Dia menambahkan, kesepakatan mengenai masalah gandum dapat dicapai. Menteri pertanian Ukraina setuju untuk mencari solusi terhadap sengketa gandum yang merupakan kepentingan kedua negara.

Seorang pejabat AS yang baru-baru ini mengunjungi Polandia menampik anggapan bahwa komentar Morawiecki mengenai pasokan senjata merupakan tanda retaknya solidaritas Barat terhadap Ukraina. "Kita semua manusia dan ada saat-saat ketegangan. Tapi itu tidak berarti bahwa akan ada perubahan dramatis dalam kesatuan aliansi atau bahkan posisi fundamental Polandia dan tekad untuk mendukung Ukraina selama diperlukan,"  kata pejabat itu, yang berbicara tanpa menyebut nama.

Polandia akan mengadakan pemilihan parlemen pada 15 Oktober. Partai nasionalis Hukum dan Keadilan (PiS) yang berkuasa mendapat kritik dari kelompok sayap kanan atas sikap patuh pemerintah terhadap Ukraina.

Partai Konfederasi, yang menyuarakan sentimen anti-Ukraina, berada di urutan ketiga dalam banyak jajak pendapat dan kemungkinan besar akan menjadi penentu atau kingmaker. Para analis mengatakan, retorika keras PiS terhadap Ukraina adalah respons terhadap meningkatnya popularitas Konfederasi

Marek Swierczynski, seorang analis pertahanan di lembaga pemikir Polityka Insight mengatakan, keputusan Pemerintah Polandia untuk tidak lagi mengirim senjata ke Ukraina bertujuan sebagai kampanye politik jelang pemilu. "Menurut pendapat saya, ini lebih merupakan peningkatan kampanye untuk mendapatkan beberapa persen lebih banyak pemilih anti-Ukraina di Polandia," kata Swierczynski.

sumber : Reuters
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement