Jumat 22 Sep 2023 14:21 WIB

Penderita ISPA dan ILI di Yogya Selama Agustus-September 2023 Meningkat, Capai 240 Pasien

Meningkatnya kasus influenza tidak hanya dikarenakan cuaca kemarau.

Rep: Silvy Dian Setiawan/ Red: Yusuf Assidiq
Tenaga kesehatan memeriksa warga penderita infeksi saluran pernafasan akut (ISPA) di puskesmas (ilustrasi)
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
Tenaga kesehatan memeriksa warga penderita infeksi saluran pernafasan akut (ISPA) di puskesmas (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Peningkatan kasus infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) hingga Illness Like Influenza (ILI) meningkat di Kota Yogyakarta selama musim kemarau 2023 ini. Peningkatan terjadi khususnya sejak Agustus hingga September 2023.

Seperti di Puskesmas Kotagede II yang mencatat  kunjungan pasien dengan keluhan ISPA dan ILI meningkat sejak Agustus hingga September 2023. Selama Agustus, pihaknya mencatat ada 240 pasien yang mengeluhkan gejala ISPA dan ILI.

Adapun selama September yakni hingga 20 September 2023 sudah tercatat 176 pasien dengan gejala yang sama. "Kalau dari jumlah kunjungan di Agustus-September 2023 ada peningkatan kasus ILI maupun ISPA, dibandingkan bulan-bulan sebelumnya," kata Kepala Puskesmas Kotagede II, Kota Yogyakarta, Yusnita Susila Astuti, Kamis (21/9/2023).

Yusnita menuturkan meningkatnya kasus influenza tidak hanya dikarenakan cuaca kemarau yang berkepanjangan. Namun juga dikarenakan kurangnya penerapan pola hidup sehat di masyarakat.

Selain itu, transisi masa pandemi ke endemi juga menjadi faktor meningkatnya penyakit ISPA dan ILI. Hal ini dikarenakan saat ini sudah banyak masyarakat yang tidak menggunakan masker. "Dan polusi udara juga menjadi penyebab meningkatnya kasus ILI dan ISPA," ungkap Yusnita.

Ia pun mengimbau agar masyarakat menjaga imunitas atau daya tahan tubuh dalam rangka menghindari penularan penyakit ini. Terutama bagi kelompok rentan, seperti ibu hamil, anak-anak, dan lansia.

"Bagi ibu hamil, selama masa kehamilan disarankan setiap bulannya memeriksakan kehamilannya. Jika mengalami sesak nafas dan tanda-tanda lainnya, segera mengunjungi fasilitas kesehatan di wilayahnya," jelasnya.

Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Yogyakarta juga mencatat terjadi peningkatan ISPA, radang tenggorokan, batuk, hingga ILI di musim kemarau ini. Bahkan, peningkatannya sejak Agustus hingga September 2023 ini cukup signifikan.

"Agustus-September 2023, Dinas Kesehatan mencatat hampir 40 persen penderita ISPA  hingga ILI mengalami peningkatan," kata Kepala Seksi Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular dan Imunisasi (P2PM dan Imunisasi) Dinkes Kota Yogyakarta, Endang Sri Rahayu.

Endang pun meminta masyarakat untuk waspada terhadap penularan penyakit ini. Endang menyebut, pencegahan dapat dilakukan dengan terus menerapkan pola hidup sehat agar imunitas tubuh tidak menurun.

"Banyak masyarakat yang mengalami dan mengeluhkan gejala ISPA maupun ILI akibat kemarau berkepanjangan. Hal ini perlu diwaspadai, terutama bagi kelompok rentan seperti ibu hamil, balita, dan lansia," ujar Endang.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement